Trust

41 8 2
                                    

Malam itu terasa berbeda dan sedikit mencekam. Udara yang biasanya begitu gerah di siang hari karena musim panas tengah berlangsung, rupanya terasa sebaliknya begitu malam datang.

Tak terkecuali hari itu, tepatnya Jin menemukan jam digital yang berkedip di atas meja kerjanya menunjukkan pukul tiga dini hari. Ya, dia sudah berada di kantornya bahkan saat ayam belum berkokok setelah mendapat laporan ada penyerangan mendadak di gudang tempat mereka merakit mobil-mobil yang siap untuk dipasarkan.

Tidak sendirian, Jin sudah memanggil pimpinan dari divisi keamanan dan produksi, yaitu Jung Hoseok dan Jeon Jungkook, dan tentunya sang bodyguard, Jung Eunji.

Keempatnya berkumpul di ruang kerjanya dengan wajah tegang bercampur lelah karena dibangunkan di waktu tidur mereka.

"Ada 20 orang terluka, sebagian diantaranya mengalami luka berat dan sisanya minor. Mereka sudah kuperintahkan untuk dibawa ke RS langganan perusahaan sehingga berita ini tidak sampai menyebar keluar. Saat ini jumlah pengamanan di gudang sudah kutambahkan tiga kali lipat dari yang seharusnya untuk mengantisipasi serangan susulan," Jung Hoseok, ketua tim keamanan memberi laporan.

Jin yang duduk di kursinya hanya mengangguk sebelum mendengar informasi selanjutnya dari ketua tim produksi yang berdiri tepat di samping Hoseok.

"Dengan adanya serangan ini, sudah dipastikan kita tidak bisa menyelesaikan pengiriman mobil tepat waktu. Kita kehilangan beberapa pekerja dan itu akan menghambat kecepatan tim. Mana lagi selama ini mereka telah bekerja over time," seorang pemuda bermata besar dan memiliki sepasang gigi kelinci berbicara. Dia bernama Jeon Jungkook yang dalam usia semuda sekarang sudah dipercaya menjabat ketua tim pengembangan dan produksi di HD Corporation.

"Manusia terkutuk itu..." Jin mengarahkan caciannya pada Park In Ha, yang tanpa diduga mengirimkan beberapa orang untuk menyerang para pekerjanya yang sedang bekerja keras mengejar target mereka. "Dia menggunakan trik kotor untuk menjegal kita," Jin mengepalkan tinju hingga buku-buku tangannya memutih.

"Dia pasti sudah merencanakan ini dengan sangat matang. Kalau tim produksi kita tidak bisa selesai sesuai target, distributor pasti akan marah dan kesempatan ini akan digunakan oleh AIK Corp untuk mengambil alih pasar," Eunji yang sedari tadi hanya terdiam dan berdiri sambil bersandar di dekat jendela besar, akhirnya berbicara.

Jin pun membiarkan maniknya mencari ke sumber suara. Ditatapnya wanita yang subuh itu mengenakan jaket kulit hitam, celana katun dan sneakers berwarna sama dengan lekat. Ia mendapati gurat lelah yang coba disembunyikan dengan memasang wajah serius terhadap masalah yang mereka hadapi bersama kini.

"Jungkook, kau coba hubungi agen penyedia tenaga kerja dan minta mereka segera menyalurkan pekerja baru untuk menggantikan para pekerja yang terluka," Jin dengan cepat mengalihkan pandangannya kembali ke ketua tim produksi.

"Baik Tuan Kim, saya kerjakan segera," Jungkook membungkuk ke arah sang CEO sebelum meninggalkan ruangan dengan setengah berlari.

"Dan kau Hoseok," manik hitamnya kini tertuju pada lelaki yang masih berdiri menunggu perintah. "Kau periksa kondisi di gudang kembali dan pastikan para petugas keamanan siap apabila ada serangan kedua."

"Baik, Jin. Aku permisi pergi," Hoseok berpamitan pada sang atasan sebelum melirik ke arah satu-satunya wanita yang ada bersama dengan mereka.

Eunji yang bertemu pandang dengannya melambaikan tangan sesaat sebagai balasan untuk Hoseok yang berpamitan padanya.

Saat hanya tersisa dirinya dan sang CEO di dalam ruangan, Eunji menegakkan posisi berdirinya dan bersiap untuk ikut meninggalkan ruangan. "Aku akan memeriksa cctv siapa tau ada-"

JIN's BodyguardWhere stories live. Discover now