Prolog

217 25 5
                                    

Hint: Orang terdekatmu berpotensi untuk menjadi orang yang melukai - Kepercayaan

Hint: Orang terdekatmu berpotensi untuk menjadi orang yang melukai - Kepercayaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue tuh udah stuck banget sama dia, Ja. Susah."

"Mau-maunya lo pacaran sama cowok red flag kayak dia? Gue jadi lo, udah gue tampol tuh cowok. Belum jadi suami udah berani pegang-pegang, egois, toxic begitu!" Fariza membanting-banting adonan donat yang dia buat dengan kasar.

Mengingat wajah Aiden- kekasihnya Dania. Membuat Fariza muak setengah mati. Ingin dia pukul saja rasanya. Tapi saat ingat lagi kalau tidak seharusnya seorang muslimah bersikap kasar seperti ini. Fariza yang sedang berproses hijrah itu hanya bisa beristighfar dengan rasa jengkel.

Fariza benar-benar tidak bisa bereaksi dengan tenang jika sudah menyangkut kekerasan fisik pada perempuan. Apalagi Dania sempat menunjukkan luka memar di pergelangan tangannya. Makinlah emosi.

Ah sepertinya kita perlu berkenalan dengan perempuan yang disapa akrab dengan panggilan 'Ja' ini. Namanya Fariza Ileana. Usia dua puluh tahun, ehm masih empat bulan lagi sih sebenarnya. Lalu, Dania? Dia teman Fariza sejak SMK. Sampai saat ini masih berhubungan baik karena Dania selalu menghubungi Fariza sebagai teman curhat. Sebenarnya di circle mereka ada enam orang, tapi, tentu saja mereka sibuk dengan urusannya masing-masing. Satu-satunya yang benar-benar available tiap hari. Hanya Fariza, Duta Hidup Suka-suka yang tidak terikat dengan perkerjaan maupun perkuliahan.

Kalau kata Naomi- teman dalam circle mereka, dia sangat mengidam-idamkan kehidupan santuy seperti Fariza. Tidak harus keluar rumah untuk mencari uang, bekerja dari rumah, jam kerja kelewat flexibel. Kerjanya bisa sambil rebahan juga.

Kembali lagi pada hubungan Dania dan Fariza, Dania juga kerap mampir ke rumah Fariza untuk numpang mengerjakan tugas kuliah karena merasa tidak nyaman jika harus di kos sendirian. Meskipun nanti setelah bertemu Fariza dia hanya akan mendapati Fariza yang sibuk dengan pekerjaannya sebagai penulis cerita fiksi. Tapi, ibaratnya rumah. Fariza tuh jadi tempat paling nyaman untuk Dania pulang. Fariza selalu memahaminya, tidak mudah menjudge dan selalu memberikan saran dan pandangan yang cukup baik.

"Lo jangan gitu lah, Ja. Meskipun Aiden agak red flag. Tapi, jangan tiap ketemu laki-laki lo anggap sejenis Aiden. Percaya, pasti bakal ada cowok baik yang nanti datang ke lo," nasihat Dania. Dia kadang khawatir jika Fariza tidak normal. Mengingat betapa defensifnya Fariza jika berinteraksi dengan lawan jenisnya.

"Bukan agak lagi sih kalau kata gue, semua tanda red flag dia borong semua. Lo nya aja yang bulol!" tukas Fariza emosi. Kapan temannya ini mau menggunakan logikanya? Hah?

Sejenis Aiden itu cuman laki-laki banci! Beraninya bertingkah toxic, abusive, manipulator, tukang ngancam, bukannya melindungi perempuan. Malah mau menunjukkan powernya sebagai laki-laki. Dih kalau Fariza yang diperlakukan begitu. Mana sudi melihat wajahnya, berbagi oksigen saja enggan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SCARS OF THE PASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang