41|appreciate

846 42 0
                                    

                        •>•>•>•>•>•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•>•>•>•>•>•

Kegelapan mulai menghilang ketika secercah cahaya itu datang. Matahari kini telah menampakan diri nya menggantikan sang rembulan. Suara ricauan burung-burung yang terbang ke angkasa jelas terdengar.

"Ini yang laki-laki pada kemana, ya? Perasaan dari tadi engga muncul." tanya Ummi yang menyiapkan sarapan pagi di bantu oleh empat ning.

"Mereka tadi nyantai di gazebo samping kolam, mi." jawab Hana mengambil beberapa piring.

"Eh, ammati." panggil Geisha mendekati tante nya itu.

"Iya, geisha?"

"Kita makan di gazebo aja, yuk? Biar adem gitu.." ajak Geisha sambil senyum manja.

"Mau kesitu? Engga repot ta kalian ngangkut makanannya kesitu?" tanya Ummi.

"Ga repot kok, mi.. Ya ga gaes?" tanya Geisha beralih pandangan ke tiga saudara nya. Semua nya mengangguk.

"Yasudah.. Nanti habis semuanya selesai kita angkat makanannya kesana." kata Ummi.

"Yes!"

Mereka menyiapkan makanannya sedikit lebih cepat agar dapat di angkat menuju gazebo yang sudah di tunggu oleh Abi, Faiz, dan Zayn. Tak membutuhkan waktu lama untuk kelima perempuan itu menyelesaikan pekerjaan memasak mereka.

Dengan perlahan masing-masing dari mereka membawa beberapa makanan yang mereka mampu bawa menuju tempat yang telah di tentukan.

"Masya allah.. Di bawa kesini?" tanya Abi yang terkejut melihat para perempuan itu membawa makanan.

"Sini sini kita bantu." kata Zayn membawakan beberapa barang.

"Tadi geisha yang mau makan di sini.. Biar adem kata nya." jawab Ummi sambil melihat ke arah Geisha yang antusias.

"Sini, mas.. Aku ambilin nasi nya." kata Hana mengambil satu piring lalu mengisi nya dengan nasi goreng dan sepotong telur yang sudah terhidangkan.

"Syukron, habibati.." kata Faiz mengusap kepala Hana.

Begitu pula dengan Ummi yang juga mengambil satu piring mengisi nya dengan nasi goreng yang telah di buat serta lauk, lalu menyerahkannya kepada Abi.

"Humaira." panggil Zayn pelan.

"Kenapa, gus?" tanya Shofiya yang sibuk mengambil nasi juga.

"Ambiliiinn.." manja nya menggoyang-goyangkan paha sang humaira.

"Gus kaya anak tk aja, deh." sahut Shofiya tertekan namun ia tetap menuruti apa kata Zayn. Dia mengambil kembali satu piring untuk sang suami nya.

"Eh, shofiya.. Jangan-"

Kata-kata Ummi terpotong saat Zayn langsung dengan sigap mengambil piring yang sudah terisi lengkap di tangan Shofiya.

"Kenapa sih, gus? Kayak buru-buru banget." tanya Shofiya.

AL-MUMTAZA •[END]•Where stories live. Discover now