"Bi, kenapa? Apakah tidak enak?" pertanyaan yang mencul dari suara halus nona-nya dengan nada sedihnya itu membuat bi Sum tersadar.

"Maaf nona, saya tadi melamun karena baru kali ini saya merasakan makanan seenak ini." jawab bi Sum yang takut nona-nya salah paham melihat keterdiaman dirinya.

Melody yang mendengar itu merasa bahagia dengan hasil masakannya. "Benarkah bi?" tanyanya dengan mata berbinar bahagia. "Iya nona." jawab bi Sum tersenyum senang melihat nona-nya bahagia karna hal-hal kecil.

"Semoga nona tetap seperti ini ya Tuhan..." batin bi Sum bahagia.

"Baiklah. Kalau begitu bantu saya menghidangkan ke meja makan bi." ucap Melody. "Baik nona." jawab bi Sum yang langsung melaksanakan kegiatannya. Dengan Melody yang membawa mangkuk berisi sup ayam tersebut.

Disisi ruang lain dengan tempat yang sama, Elvaro baru selesai membersihkan tubuhnya. Elvaro keluar dengan handuk yang hanya melilit pinggangnya, yang membuat perut sixpack nya terlihat.

 Elvaro keluar dengan handuk yang hanya melilit pinggangnya, yang membuat perut sixpack nya terlihat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

By: Pinterest

Elvaro pun memasuki walk in closet. Ia mengambil baju santai dan celana pendek untuk ia kenakan. Elvaro juga merapikan rambutnya dan mengacaknya pelan.

Setelah merasa selesai dengan kegiatannya, Elvaro keluar dari kamarnya untuk menuju lantai dasar karena sudah waktunya untuk makan malam.

Elvaro berhenti berjalan saat akan melewati kamar ibunya, ia pun melamun menatap pintu kamar ibunya itu.

"Tadi gue nggak mimpi kan, kalau mama minta maaf dan meluk gue?" batinya. "Kayaknya enggak deh,"

"Hufthh..." helanya pelan. "Apa mama udah bangun? Bukannya mama belum makan tadi siang." batin Elvaro bertanya pada dirinya sendiri.

Lama termenung, ia memutuskan untuk membuka pintu tersebut. "Gue cek aja lah," ucapnya pelan.

Cklek

"Mah...? " panggilnya pelan setelah membuka sedikit pintu itu. Karna tidak ada sahutan Elvaro pun membuka lebar pintu tersebut. Elvaro tidak melihat keberadaan ibunya dan yang ia lihat hanyalah kamar yang rapi begitupun tempat tidur ibunya yang seperti tidak dipakai.

"Kayaknya gue tadi siang beneran cuman mimpi," gumamnya tersenyum miris. Merasakan perasaan kecewa karna terlalu berharap ibunya akan berubah baik kepadanya.

Elvaro pun memutuskan untuk keluar dan melanjutkan perjalanannya. Setelah turun, Elvaro berjalan menuju ruang makan.

Tap...

Tap...

Tap...

Saat mencapai ruang makan, matanya tidak sengaja beradu pandang dengan tatapan lembut ibunya serta ibunya yang tersenyum manis kearahnya. Elvaro pun memberhentikan langkahnya.

Transmigrasi 'Antagonis Mother'Where stories live. Discover now