15

173 27 3
                                    

Yushi tahu bahwa kehidupan manusia adalah panggung drama dengan plot terbaik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yushi tahu bahwa kehidupan manusia adalah panggung drama dengan plot terbaik. Kehidupan yang tidak bisa ditebak bagaimana alurnya akan berjalan, seperti apa latar yang terjadi di setiap detiknya? Yushi tidak dapat menebak apapun.

Mungkin, saat kehidupannya masih normal, ia senang sekali menerka-nerka tentang alur hidupnya. Membuat sebuah narasi panjang mengenai masa depan hidupnya, sampai ia lupa bahwa sedetik berikutnya pun ia tidak berhak untuk menerkanya. Namun, saat itu Yushi masihlah anak kecil yang pandai berkhayal. Pandai untuk memimpikan banyak sekali hal-hal puitis yang sangat manis untuk diangan-angani.

Sampai pada titik di mana hidupnya benar-benar terbalik, barulah Yushi menyadari kesalahannya. Salahnya yang gemar menerka dan berandai bahwa hidupnya akan selalu bahagia. Salahkan otak kecilnya yang saat itu selalu berpikir pendek.

Di sofa yang dingin itu, Yushi terduduk dengan ribuan sadarnya. Sadar bahwa kehidupan tidak selalu berjalan sesuai dugaannya, sesuai khayalan yang ia bayangkan.

Yushi menggenggam tongkatnya dengan penuh gelisah di sana. Di depannya sudah berdiri seseorang yang ia tidak tahu siapa. Namun, Yushi benci dengan caranya memandang. Pandangan paling buruk yang Yushi rasakan. Pandangan iba.

Sudah lama Yushi tidak bersapa dengan pandangan itu secara langsung. Kehadiran Ayana membuat semua pandangan itu terblokir begitu saja tanpa ia sadar. Namun, detik ini juga Yushi tersadar, bahwa pandangan itu tidak pernah pergi. Pandangan itu hanya terhalau oleh manisnya perlakuan Ayana yang memanusiakan dirinya.

Dan ketika gadis itu tidak ada di sisinya, Yushi tetaplah menjadi orang paling menyedihkan di bumi. Semua orang memandangnya dengan iba dan kasihan. Memandangnya secara terang-terangan, seperti yang orang ini lakukan.

Yushi benar-benar tidak tahu siapa dia. Bahkan setelah satu jam mereka berada di ruangan yang sama dengan posisi orang itu yang tidak kunjung duduk. Yushi jadi membayangkan seberapa pegal kaki itu untuk dipaksa berdiri terus menerus.

Selama satu jam itu, hanya sunyi yang ada di antara keduanya. Membuat Yushi semakin bingung dengan alasan kehadiran orang itu di rumahnya. Dan alasan mengapa Hana mempersilakan orang ini untuk masuk dan menemuinya.

Padahal, Hana termasuk ketat dalam memilah izin untuk orang-orang yang ingin bertemu berdua dengan cucunya. Dan satu-satunya orang yang Yushi tahu diberi izin penuh dari Hana untuk keluar masuk rumahnya sesuka hati hanyalah Ayana, perempuan yang saat ini menjabat sebagai teman Yushi.

"Maaf, anda ada perlu apa sebenarnya menemui saya?"

Pertanyaan Yushi akhirnya memecah sunyi itu. Ia merasa bahwa keterdiaman yang sedaritadi terjadi hanyalah buang-buang waktu. Yang mana seharusnya dirinya bisa menjenguk Ayana lebih pagi jadi terundur hanya karena Hana mengatakan bahwa ada tamu untuk dirinya.

Orang itu masih saja diam. Yushi tidak merasakan bahwa orang itu akan berbicara, menyahuti dirinya yang sudah mulai sebah.

"Permisi?" ulang Yushi mencoba untuk membuka obrolan yang mungkin harusnya terjadi di menit-menit lalu.

Blind StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang