Bab 15; Bahkan Setelah Musim Berganti, Bintang Tidak Pernah Meninggalkan Langit

2.3K 318 117
                                    

Bab 15;Bahkan Setelah Musim Berganti, Bintang Tidak Pernah Meninggalkan Langit

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Bab 15;
Bahkan Setelah Musim Berganti, Bintang Tidak Pernah Meninggalkan Langit

_____________________________________________

Ada kurang lebih enam kali ponsel Kala menyala di meja dekat ranjang. Beberapa di antaranya berasal dari pesan-pesan singkat yang terabaikan, beberapa di antaranya lagi berupa panggilan. Denta yang sejak awal berada di sana mendengar dan melihat dengan jelas. Ia tahu ponsel itu terus meronta-ronta di meja, ia juga tahu panggilan-panggilan itu datangnya dari siapa.

Nama Papa yang muncul di layar setiap kali benda itu menyala adalah hal kedua yang mengacak-acak isi kepala Denta malam itu setelah insiden pingsannya Kala. Bahkan tanpa ia membuka satu per satu pesan yang masuk, tanpa ia menerima panggilan dan mendengar lelaki itu berbicara dari seberang, Denta seperti sudah bisa membaca alasan mengapa Papa sampai mengirim pesan berulang-ulang. Nyatanya, isi kepala Denta yang berantakan malam itu masih  bisa memperkirakan beberapa kabar yang mungkin akan segera ia dengar beberapa hari dari sekarang. Atau bahkan beberapa jam dari sekarang.

Maka saat jarum jam di kamar menunjuk tepat pukul setengah sembilan, ketika air tipis-tipis kembali turun sebagai gerimis dan menyentuh bumi, dan ponsel itu kembali menyala dengan nama yang sama di layar, Denta memutuskan untuk membawa benda itu ke luar. Menjauh ... mencari sudut di mana suaranya kemungkinan besar akan teredam. Jemarinya yang dingin menggeser layar di detik terakhir sebelum nada tunggu panggilan selesai, mengambil jeda sebentar sebelum kemudian membawa benda itu ke telinga dan pendengarannya pun mulai merekam.

Pertama, ia mendengar suara televisi menyala di kejauhan. Lalu samar-samar terdengar pembicaraan dari beberapa orang. Dan setelah itu, ia mendengar suara paling familier di antara semuanya. Suara Papa.

"Ke mana aja kamu sampai baru angkat telpon sekarang?"

Saat itu, Denta memejam. Detik pertama panggilan dibuka dengan suara Papa yang meninggi dan sedikit bentakan. Seketika pemuda itu jadi membayangkan, ada berapa banyak bentakan yang selama ini sudah Kala dengar?

"Papa nitipin kamu ke Mama bukan berarti kamu bisa punya alasan buat menghindar dari Papa. Gimanapun juga kamu nggak akan lama di situ. Pada akhirnya kamu bakal tinggal lagi sama Papa. Jadi jangan buat diri kamu ngerasa betah di situ sampai kamu nggak mau lagi pulang sama Papa."

Sampai detik itu, Denta masih tidak ingin mengatakan apa-apa. Ia masih ingin mendengar apa saja yang mau Papa sampaikan. Ia masih ingin mendengar bagaimana cara lelaki itu berbicara kepada Kala selama lima tahun ketidakadaannya di hidup mereka. Maka saat di seberang sana samar-samar ia dengar Papa mengambil napas panjang, Denta sengaja membiarkan.

"Kerjaan Papa kemungkinan bakal selesai lebih cepat dari perkiraan. Mungkin minggu depan Papa udah bisa pulang. Kamu bisa bilang sama mamamu dari sekarang, supaya semuanya udah siap pas Papa datang buat jemput kamu nanti."

Hujan Bulan DesemberKde žijí příběhy. Začni objevovat