Kaya raya, cantik, trendsetter, pintar, dan mandiri. Sempurna bukan? Ya, itu Seraphina Zephyra Jenggala. Gadis cantik yang digadang-gadang bisa menjadi Miss Indonesia beberapa tahun lagi jika tubuh gadis itu bisa semakin bertumbuh tinggi. Namun, mem...
"Nggak juga, tapi gue mau praktekin sama apa yang udah gue pelajarin. Mau mencari kevalidan supaya yang gue pelajari nggak sia-sia, gue nggak maksa tapi, soalnya nanti lo ngatain gue murahan lagi. Padahal itu nggak make sense sama konteks ciuman yang gue tawarkan, gue cuman nawarin ciuman. Bukan having sex."
Shaga sebenarnya kehabisan kata-kata mendengar sederet kalimat gadis itu. Sera ini ... Benar-benar.
"Kayak gini cuman sama gue aja ya?" Tangan laki-laki itu sudah ada di belakang leher Sera. Terasa hangat di permukaan kulit Sera yang dingin.
"Ya iya, yang lagi gue pepet kan lo. Kalau besok gue pepet yang lain-lain mungkin beda cerita lagi," ujar Sera asal. Matanya melirik ke arah lapangan lagi. Aha! Ternyata masih ada manusia jadi-jadian itu disana. "Ayok cepet cium gue."
Persetan dengan perubahan mendadak Shaga ini, karena yang penting Sera mendapatkan keuntungan itu dulu. Membuat spesies monyet di bawah sana kepanasan.
"Lo masih lucu, nggak pernah berubah." Hanya kalimat itu yang terakhir kali Sera dengar, sebelum otaknya membeku dan telinganya berdengung. Pertama kali dalam hidupnya ia merasakan bibirnya bersentuhan dengan permukaan lembab yang terasa dingin. Menekan lembut dan membuat perut Sera terasa keram.
Shaga melirk ekpresi Sera, wajah terkejut gadis itu tidak bisa ia sembunyikan. Dalam hati Shaga merasa senang sendiri, dengan gerakan pasti dan sedikit tegas ia mendorong punggung Sera ke tembok, punggung tangannya menjadi penghalang agar punggung Sera tidak membentur tembok putih pembatas rooftop. Kepala Shaga semakin menunduk agar gadis itu tidak kesusahan.
"Segini aja dulu ya? Gue takut lo pingsan," ujar Shaga setelah menarik kepalanya dan menyatukan kening mereka. Namun, justru Sera dengan sekuat tenaga mendorong dada laki-laki itu dan menatapnya tajam. Ia buru-buru menjauh dari tembok, lalu menepuk-nepuk punggungnya.
"Lo! Ih! Kesel banget gue, ini tembok pasti banyak kumannya. Kotor! Dan lo malah dorong gue kesana, lo ini punya otak apa enggak sih. Coba lihat deh punggung gue pasti banyak putih-putih, awas aja ya kalau ada." Shaga menarik sudut bibirnya sedikit, merasa terhibur saat gadis itu ngomel-ngomel tidak jelas. Dengan bibir yang basah dan wajah yang memerah.
"Sini gue bantu bersihin, maaf seharusnya gue yang disitu kayaknya. Coba balik," ujar Shaga seraya membalik badan Sera agar membelakanginya. Pelan-pelan Shaga menepuk punggung gadis itu, walaupun sebenarnya tidak ada kotoran sama sekali. "Sebenarnya nggak ada yang kotor, tadi kan gue ada di situ. Pasti kotorannya udah nempel di gue."
Sera tidak mendengarkan, ia tersenyum puas menatap ke arah lapangan.
______________________________________________
Main Female Character.
SERAPHINA ZEPHYRA JENGGALA 17 YEARS.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.