Soobin cuma bisa menghela nafas kecil, lalu dia membiarkan Caith yang pergi dari hadapannya.

Sedangkan Soobin kembali berjalan ke tujuannya yaitu kamar mandi.

Memang sumber informasi paling lengkap itu ya Arabella, dia benar-benar cocok menjadi seorang historical.

Dan di lapangan kali ini ada Marvin dan Arabella yang memegang busur panah di tangannya, mereka ada kelas memanah saat ini.

Tapi mereka malah melihat Soobin yang berjalan di lorong sekolahan.

Awalnya mereka biasa saja, tapi mereka jadi terdiam saat melihat Soobin bertemu dengan Caith yang merupakan seorang senior dan pernah bertarung dengan grup mereka di camp.

Marvin dan Arabella cemas, mereka pikir akan ada pertarungan disana, siapa tau kalau Caith tidak terima kalah saat itu, tapi setelah diperhatikan tidak ada hal yang aneh sama sekali, mereka berdua malah tampak saling berbicara sebelum pergi ke tujuan tempat masing-masing.

"Ternyata kelasku memiliki jadwal yang sama dengan kelas kalian."

Arabella dan Marvin langsung menoleh kearah belakang mereka dan ada Yeonjun yang memegang busur panah juga di tangannya.

Sudah ada banyak sekali murid dari kelasnya dan kelas Pangeran Yeonjun yang berkumpul di lapangan.

Mereka sedang menunggu papan sasaran yang akan segera di pasang dan baru mereka akan memulai kelas memanah hari ini.

"Pangeran, anda ternyata ada kelas memanah juga hari ini?" tanya Arabella yang dibalas dengan anggukkan oleh Yeonjun.

Yeonjun sedang memeriksa anak panah yang dibagikan oleh gurunya tadi.

Busur dan anak panahnya tampak bagus, matanya melihat ke sebuah bentuk kecil di ujung anak panah yang mengingatkan tentang anak panah yang ada di istananya.

Yang sering digunakan oleh ibunya jika sedang berlatih.

Busur dan anak panah buatan keluarga Harold, yaitu keluarganya Jade.

Akademi ini tampaknya memesan semuanya dari keluarga Jade.

"Anak panahnya kenapa, Pangeran?"

"Buatan keluarga Jade, kalian lihat tanda yang ada di ujung panahnya," jawab Yeonjun ketika mendengar ucapan Arabella.

Wanita itu lalu memeriksa anak panah yang dia raih dari tasnya yang memang khusus berisikan anak panah saja.

Lalu melihat ada tanda yang terdapat disana.

"Bagaimana Pangeran tau jika ini dari keluarga Harold?"

"Keluarga Harold alias keluarga Jade memang memasok busur dan anak panah ke Kerajaanku," balas Yeonjun yang membuat Arabella langsung teringat dengan perkataan Jade.

Jade kan memang pernah berbicara jika keluarganya memasok untuk Kerajaan Elston dan juga Kerajaan Willowind.

"Ratu suka memanah ya, Yang Mulia?"

Yeonjun mendengar itu reflek menoleh kearah Arabella dengan tatapan bertanya.

"Bagaimana kamu bisa mengetahui hal itu? Apakah fakta tentang ibuku ini sudah diketahui oleh banyak orang?" tanya Yeonjun yang dibalas dengan tertawaan kecil oleh Arabella.

"Tidak, Pangeran, kami mengetahui hal ini dari Soobin, dia mengatakan hal itu ketika kami sedang membahas tentang bisnis yang keluarga kami miliki," ucap Marvin yang mewakilkan Arabella.

Yeonjun yang mendengar itu hanya mengangguk, ternyata Soobin yang memberitahu, dia pikir hobi ibunya itu sudah diketahui oleh banyak orang.

Mata Yeonjun melirik kearah Arabella yang tampak tersenyum kearahnya dengan senyuman yang tampak aneh, kenapa dengan wanita itu coba?

Dia memilih untuk duduk sambil melihat guru yang benar-benar mengajarkan mereka memanah dari awal sekali, padahal Yeonjun yakin jika semuanya pasti sudah mengerti basic dalam memanah.

Namun ya mamanya juga sedang belajar, mana mungkin gurunya tiba-tiba menjelaskannya langsung di tengah-tengah saja.

"Marvin Adimus, ayo coba memanah ke depan, kamu tampaknya ingin sekali memanah."

Marvin mendengar panggilan itu langsung segera bangkit dari acara duduknya dan segera berjalan ke depan meninggalkan Yeonjun dan Arabella.

"Caelum-"

Yeonjun langsung melirik kearah Arabella dengan sudut matanya.

"Pangeran memberikan cincin itu ke Soobin, bukan?"

"Kamu sudah tau, untuk apa bertanya?" balas Yeonjun yang merespon pertanyaan Arabella dengan santai.

Beda sekali dengan Soobin yang baru ditanya saja mukanya sudah memerah sekali.

"Pangeran sudah menentukan Soobin yang akan menikah dengan anda, nanti?"

"Mungkin, lagipula cincin itu bahkan langsung terpasang dengan indah di jari manis Soobin, tandanya cincin itu sudah menemukan pemilik barunya," jawab Yeonjun yang jelas sudah diketahui oleh Arabella, diakan sudah memberitahu hal ini ke Soobin tengah malam kemarin.

Arabella tampak tersenyum senang, lalu hal itu tampak menarik perhatian Yeonjun.

Wanita di sebelahnya itu tampak sangat serius sekali ya jika sayang dengan seseorang, Soobin beruntung bisa berteman dengan Arabella.

"Jaga baik-baik Soobin, Pangeran-"

"Ya, aku akan menjaganya, tapi dalam konteks apa?"

Muka Arabella murung, dia menoleh kearah Yeonjun yang tampak menunggu jawaban dari dirinya.

"Dari seseorang yang melakukan pembantaian kepada seluruh anggota keluarga Avaline, pastikan Soobin tidak akan ikut terbunuh pada akhirnya," jawab Arabella yang membuat Yeonjun menghembuskan nafasnya agak panjang.

Lalu tangannya mengacak rambut wanita di sebelahnya itu, Arabella langsung merenggut mengingat dia sudah menata rambutnya dengan baik sebelum pergi ke sekolah.

Beda dari lantai atas, ada Soobin yang sudah kembali ke kelas dan menatap jendela yang tertuju langsung ke lapangan.

Dia bisa melihat ada Yeonjun, Marvin, dan Arabella disana, tapi Marvin berjalan ke depan untuk memanah.

Menyisakan Arabella dan Yeonjun, Soobin tidak tau sih apa yang sedang mereka bicarakan, tapi dia bisa melihat muka Arabella yang tampak murung tapi mukanya kembali ceria saat Yeonjun mengacak rambutnya.

Lebih ke cemberut sih, Soobin hanya tersenyum kecil ketika melihat hal itu, entah kenapa dia benar-benar tidak merasa cemburu sama sekali walaupun dia punya perasaan dengan Yeonjun, dia lalu kembali menatap kembali ke depan memperhatikan gurunya yang masih menjelaskan materi pelajaran.

Kembali dengan Yeonjun yang diam setelah melakukan hal tersebut, Arabella tidak tau saja jika yang melakukan pembantaian kepada keluarga Avaline adalah atas perintah Raja Willowind yang merupakan ayahnya sendiri.

Tapi tanpa ada atau tidaknya keinginan Arabella kepadanya, Yeonjun memang akan memastikan jika Soobin akan baik-baik saja dan gak akan mendapatkan masalah dengan ayahnya, dia akan pastikan hal itu.

Tbc.

Tambah lama tambah tidak jelas, makanya berkurang yang baca, wkwk.

Maaf ya, soalnya aku memang suka gitu kalau buat book yang partnya banyak:")

Btw, maaf kalau beneran gak jelas atau ada typo, soalnya aku ngantuk, maklum ngetiknya cuma bisa pas malam, terus tadi memang nonton mpl dulu:)

Okelah, semoga suka, vote dan komen jangan lupa.

Sampai jumpa di part selanjutnya.


























Salam,








Anaknya Taekook.

The Forever Ties -yeonbinWhere stories live. Discover now