-END-

371 24 3
                                    

Pantai pagi ini terlihat lebih indah sebab di dekor dengan sangat cantik. Dimana ada beberapa kain putih dan pekarangan bunga palsu yang di tata sangat rapi. Beberapa orang menata kursi-kursi berselimutkan kain berwarna putih indah untuk dijadikan sebagai tempat duduk.

Dan beberapa orang lainnya sibuk berlalu lalang menata dekorasi-dekorasi tambahan. Sungguh ini menjadi pemandangan paling indah yang pernah Nakula rasakan dengan hati berdebar ria. Tak sabar menanti hari esok dimana ia dan Abimanyu akan mengikat janji suci.

Pria berkulit bersih itu berdiri di kejauhan, melihat dekorasi pernikahan yang akan ia lakukan besok. Menatap semua itu dengan pandangan berseri-seri dan senyuman yang tak luntur dari kedua sudut bibirnya.

Dari arah belakang, Harsha dan juga Roni berjalan beriringan menghampiri pria manis itu. Berdiri sejajar dengan Nakula dan ikut melihat apa yang dilihat nya.

"Hah. . .  ga nyangka banget temen gue yang dulu sekecil belimbing wuluh sekarang udah mau sold out aja." ujar Harsha di sebelahnya.

"Gimana kata-kata mu hari ini Ron?" lempar Harsha pada Roni.

"Sing jomblo yo ngontrak." dan keduanya tertawa ringan.

Nakula menahan tawa nya mendengar gelagat kedua sahabatnya yang berhasil menggelitik hati nya. "Kalian kemana aja to? kok baru keliatan?" tanya nya.

"Loh, justru kamu itu yang kemana aja? dicariin dari tadi kok malah ngelamun disini." jawab Roni.

"Aku tuh ga ngelamun, aku lagi perhatiin orang-orang itu lho."

"Iyalah, yang besok mau peresmian sekarang pasti lagi berbunga-bunga sambil bayangin berjalan di atas karpet merah." timpal Harsha sembari menyenggol bahu Nakula untuk menggodanya.

"Apasih!" sentak pria manis itu.

"Btw, Abimanyu mana Na?" tanya Roni.

"Entah, tadi sih dia ngecek persiapan. Gatau kalau sekarang, mungkin lagi nongki sama mas Jamal mas Yayan."

"Tadi aku lihat laki-laki ganteng Na, kulit nya putih bersih. Aku pikir itu teman nya mas Abimanyu yang dari China." mendengar itu membuat Nakula berpikir sejenak. Ia merasa tidak memiliki teman orang China.

"Siapa?" tanya nya.

"Roni mana tau, justru dia mau tanya lo Nakula." timpal Harsha.

Kemudian ketiga nya terdiam. Merasa bingung atas apa yang baru saja dibicarakan. Karena mereka tidak pernah memiliki hubungan dengan orang asing. Apalagi di saat hari penting ini akan tiba, mereka bertanya-tanya siapa orang tersebut.

***

Hari ini pernikahan digelar dengan sangat mewah. Tidak hanya para tetangga dan kerabat, semua teman bahkan pejabat ikut menghadiri acara sakral ini. Pernikahan mereka yang digelar di pinggir pantai nampak begitu indah layak nya pesta pernikahan seorang bangsawan.

Nakula berdiri di ujung karpet merah bersama dengan Ayah nya. Pria manis itu mengenakan setelan jas berwarna putih dan riasan tipis yang membuat wajah nya terlihat lebih cantik. Senyuman tak luntur dari wajah nya. Ia memandang kedepan, melihat punggung lebar pria tercintanya yang berbalik dan ikut memandangnya.

Keduanya merasa sangat gugup dan berdebar, mereka berusaha untuk menutupi rasa gugup itu di depan banyak tamu. Abimanyu nampak berkaca-kaca setelah melihat pujaan hati nya berdiri berhadapan dengan nya jauh di ujung. Ingin sekali ia berlari dengan menggapai tangan pria manis itu untuk ia genggam. Tapi ia bersabar untuk menunggu sang pujaan berjalan menghampiri dirinya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 28 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ABIMANYU || NominWhere stories live. Discover now