4. Abimanyu

419 28 8
                                    


Suara dari alat EKG begitu memekakkan telinga di ruangan serba putih ini. Wanita dengan rambut yang terurai panjang itu duduk didekat ranjang pasien dengan menggenggam tangan kekar yang tak sadarkan diri. Mulutnya terus berdoa agar pria dihadapannya ini lekas membuka mata.

Detik berikutnya ia beranjak dan pergi meninggalkan si pasien sendirian. Ia keluar dari ruangan yang ternyata sudah ada seorang pria yang menunggunya.

"Kau menemukan identitas nya?" tanya wanita tersebut dengan menggunakan bahasa China.

"Aku menemukan ini" pria dihadapannya memberikan sebuah kartu identitas.

"Abimanyu Satria Anggara?" gumam wanita bernama Ningning tersebut, tentunya dengan sedikit kesulitan di setiap pengucapannya.

Ningning—  seorang wanita yang sangat cantik. Ia seorang direktur di sebuah perusahaan emas di China. Beberapa hari yang lalu, ia berdebat dengan kekasihnya. Suasana hati yang sangat buruk membuatnya pergi begitu saja dengan membawa mobil mewah miliknya. Di bawah guyuran hujan yang sangat deras, ia melajukan mobilnya dengan kecepatan yang sangat tinggi.

Takdir apa yang telah tuhan berikan untuknya hari ini. Karena ketika ia tengah menyetir dengan suasana seperti ini, tiba-tiba saja seorang pria melintas dihadapannya begitu saja. tanpa melihat kanan kiri yang berhasil membuatnya mengumpat.

"Brengsek! Dimana matamu hah?!" Ningning terlihat sangat frustasi kala melihat tubuh pria itu bersimbah darah sebab terhantam mobilnya.

Rasa takut dan juga marah menjadi satu di hatinya. Ia takut jika korbannya meninggal dan juga marah karena kecerobohannya. Ia pun memutuskan untuk menelfon ambulan dan membawa si korban ke rumah sakit. Hingga detik ini, pria itu belum sadarkan diri dan membuat Ningning harus menunggunya. Melihat betapa tampannya seorang Abimanyu membuat Ningning sedikitnya merasa tertarik. Jika tanpa didasari rasa suka, maka Ningning tak kan sudi dan memilih memberikan uang pengobatan untuk Abimanyu.

"Nyonya, bagaimana keadaan anda?" tanya Xiaojun, pria yang baru saja memberikan informasi padanya.

"Aku baik-baik saja, tidak ada yang perlu di khawatirkan" jawab Ningning.

"Aku justru khawatir jika Abimanyu tak kunjung sadar" Xiaojun melirik ke dalam ruangan. Dimana tubuh Abimanyu terbaring lemah disana.

"Pria itu pasti akan segera sadar, karena di tunggu oleh bidadari cantik seperti anda" Xiaojun selalu saja membuat Ningning merasa jengah dengan kata-kata manis nya.

"Pergi dan belikan aku sarapan, dan kau urus pekerjaanku di kantor!" perintah Ningning dan langsung mendapat gestur hormat dari Xiaojun.

Ningning selalu dibuat heran dengan tingkah aneh dari sekretaris nya itu. Xiaojun—  seorang pria dengan tingkah yang super konyol. Selalu membuat Ningning kesal namun juga tertawa dengan perilakunya. Pria dengan alis tebal nya itu tak bisa jika tidak membuat suasana yang awalnya serius menjadi sangat lucu hanya karena tingkahnya.

Banyak alasan mengapa Xiaojun selalu ingin membuat Ningning tertawa. Salah satunya karena Ningning adalah seorang anak yatim piatu. Ia sangat memiliki rasa iba pada boss nya itu karena hidup tanpa kedua orang tua sedari muda. Meskipun begitu, Ningning belum pernah merasakan hidup susah sebab orang tua nya meninggalkan harta dan juga perusahaanya untuk diwariskan pada putri satu-satunya.

Pria itu pun pergi menuju area kantin untuk membeli makanan sesuai perintah Ningning, setelah nya ia segera kembali.

"Permisi nyonya!" Xiaojun membuka pintu ruangan dengan membawa sekantung kresek berisi makanan.

Namun ia terkejut kala melihat Abimanyu yang sudah duduk di atas brankar dengan tatapan polos.

"Oh astaga, ini berita yang sangat baik. Aku harus segera memberitahu nyonya Ningning!" ia tutup kembali pintu itu dan berlari mencari Ningning. Sedangkan Abimanyu hanya menatap heran ke arah pintu yang baru saja ditutup.

ABIMANYU || NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang