Marlboro-6

3.4K 198 20
                                    

"Lu itu udah kaya langit malem, yang gabisa gua baca

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lu itu udah kaya langit malem, yang gabisa gua baca. Cewek disamping lu seolah bulan yang nemenin lu kemana aja, dan gua cuma salah satu dari ribuan bintang yang gak ada artinya dimata lu."

MARLBORO-6

Kiano melangkah dan berniat untuk menuju ke kelasnya, dari kejauhan terdapat Julak yang sedang melangkah mendekat kearahnya.

"Nih tas lu." Ujar Julak sembari memberikan tas hitam berlogo Bloods kearah sang pemilik. Kiano menerimanya tanpa suara.

"Yang lain mana?" Tanya Kiano.

"Parkiran, mereka udeh duluan kesono." Jawab Julak santai, ia mengambil sebuah permen saku bajunya. Ia membuka kemasan permen kopi tersebut dan setelahnya ia makan.

"Yok lah nyusul." Ujar Kiano dan melangkah mendahului Julak.

"Lah, Gepan mana?" Tanya Julak dari balik tubuh Kiano, Kiano menoleh kebelakang.

"Masih di gazebo, biarin aja. Ntar tu anak suruh nyusul ke basecamp." Jawab Kiano santai, Julak menjawabnya dengan anggukan. Keduanya melangkah kearah parkiran, tepat dimana para teman-temannya berkumpul.

Tak terasa keduanya telah sampai, disana sudah ada seluruh anak Marlboro, kecuali Suking, entah kemana pemuda itu. Namun, ada yang aneh, disana ada seorang gadis bersurai panjang tengah berbincang ringan dengan Arsen, mata Kiano menyipit guna menelisik siapa gadis itu.

"Wih, siapa nih?" Tanya Kiano tepat di depan keduanya, menoleh kearah Arsen guna mengenalkan gadis tersebut kepadanya.

"Liza, anak IPA 5." Ujar Liza sembari mengulurkan tangannya ramah kearah Kiano, pemuda itu menjabat tangan gadis itu dengan tak kalah baik.

"Kiano." Perkenalan singkat darinya, gadis itu mengangguk.

"Lama banget lu, No. Dateng-dateng bukannya minta maaf malah nempel ke cewe cakep." Ujar Redos dengan sinis, Kiano menjawabnya dengan gedikan bahu.

"Tumben bawa pacar, Sen." Ujar Julak sembari menatap Liza sekilas.

Arsen menggaruk belakang tengkuknya canggung, Tejo dan Liza tertawa menanggapinya.

Julak yang tak mendapatkan jawaban hanya diam dan berjalan menghampiri Diyas yang sedang berbisik dengan Eja.

"Lagi ngapain lu berdua?" Tanya Julak ikut nimbrung.

"Pacaran." Balas Eja dengan singkat. Mendengar itu, Diyas langsung menjitak kepala Eja dengan gemas.

"Ogah." Tolaknya mentah. Sang korban hanya bisa meringis sembari mengelus guna menetralkan rasa sakitnya.

"Gevan mana?" Tanya Ibas yang menyadari sesuatu.

"Di gazebo, mau nunggu apa duluan?" Ujar Kiano.

"Tunggu aja." Ujar Desta yang sedari tadi diam. Di sebelahnya ada Cigar yang sedang sibuk membaca bukunya.

MARLBORO Where stories live. Discover now