16. Penganggu

26 4 0
                                    

Jangan Lupa Vote⭐
dan Komen❤
*
*
*

Seorang gadis baru saja bangun tidur, keadaan nya berantakan. Rambut yang acak-acakan, mata yang sembab, bahkan dirinya tidak semangat saat menuruni tangga.

Gadis dengan baju tidur berwarna cream itu berjalan menuju ke depan Kulkas, mengambil air dingin untuk meredakan tenggorokannya yang kering.

Ia perhatikan keadaan sekitar, lalu menghela napas nya.
'sepi' batin nya. Tidak ada siapa pun dirumah ini, bahkan keadaan dapur yang rapi masih sama seperti terakhir kali ia lihat.

Ia berjalan kearah meja makan setelah menutup pintu kulkas, ia duduk disalah satu kursi. Ia menerawang setiap sudut ruangan yang bisa terlihat olehnya, sambil sesekali menghela napas untuk kesekian kalinya.

Cklek
Suara pintu belakang terbuka, bi Marni masuk dengan membawa kantong belanja ditangannya. Wanita itu berjalan menuju dapur dan mendapati Rina duduk termenung disana.

"Udah bangun dari tadi, non?" Tanya bi Marni melewati Rina, wanita itu berjalan kearah dapur tempat memasak.

Rina sedikit terkejut mendengar pertanyaan itu, ia menatap bi Marni bingung.
"Bibi dari mana?" Tanya gadis itu sambil menatap setiap pergerakan bi Marni.
Bi Marni terkekeh, lalu mulai mengeluarkan isi kantong belanjanya.

"Belanja. Soalnya isi kulkas hampir kosong. Non Rina mau bibi masakin apa?" Tanya bi Marni.

Rina mengulum bibir kedalam, ia berpikir hendak memakan apa untuk sarapan.
"Emm... Apa yah bi?" Tanya gadis itu bingung.

Bi Marni tersenyum melihat wajah bingung Arina, ia lalu membereskan kantong belanjanya.
Rina berdiri lalu mendekati bi Marni.

"Nasi goreng sama telor aja deh, didadar yah bi. Rina mau mandi dulu." Ucap gadis itu.

"Ouh, siap kalau gitu." Ucap bi Marni sambil mengangguk.
Rina tersenyum lalu meninggalkan dapur untuk ke kamar, ia akan bersih-bersih terlebih dahulu sebelum sarapan.

Namun, belum jauh gadis itu melangkah ia berbalik menatap bi Marni.
"Oiya bi, kak Al kemana yah?" Tanya gadis itu bingung.
Bi Marni menatap Rina heran, lalu sambil meletakkan telur kedalam kulkas wanita itu menjawab.

"Sekolah. Udah pergi dari jam setengah tujuh tadi." Ucap bi Marni menatap Rina.

Sontak gadis itu memukul jidatnya, lalu dengan senyum sedikit malu-malu, ia meninggalkan bi Marni menuju kamarnya.

🍀🍀🍀

Alisha menatap papan tulis yang penuh dengan rumus, ia mulai menutup bukunya dan memasukkan kedalam tas. Lalu ia keluarkan kotak bekal yang ia bawa, dan mulai membukanya untuk disantap.

Keadaan kelas sepi, hanya ada Alisha seorang. Bel istirahat sudah berbunyi 5 menit lalu, namun Alisha memilih tidak ke kantin. Selain alasan membawa bekal, keadaan kantin yang ramai membuat Alisha tidak nyaman.

Alisha mulai menyuapkan nasi serta lauk kedalam mulut nya, ia tersenyum lalu mengangguk dua kali menikmati makanan nya. Saat masih asik menikmati, tiba-tiba seorang gadis datang tanpa disadari Alisha. Ia langsung mengambil bekal Alisha dan membuang isinya dari jendela yang berada tepat di samping meja Alisha.

Alisha menatap gadis itu terkejut dan bingung, lalu menatap keluar jendela dimana nasi dan lauk pauknya sudah berserakan.
Alisha mengerutkan dahinya, ia merasa tidak suka dengan perbuatan gadis dihadapannya ini.

"Apa, ngga terima?" Tanya gadis yang membuang isi bekal Alisha dengan wajah angkuh.
Alisha tidak menjawab, gadis itu lebih memilih membereskan bekal dan mejanya. Ia sama sekali tidak memperdulikan Mona, gadis yang selama ini mengganggunya.

MElUKIS SENJAOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz