8. Kakak-Adik yang Bahagia

42 5 0
                                    

Jangan lupa vote⭐

*
*
*

"Mbak tunggu disini dulu." Kata Arina, gadis itu masuk kedalam minimarket meninggalkan Alisha di pelataran minimarket.

Setelah percakapan tadi, mereka memutuskan untuk beranjak pulang. Hari sudah gelap dan mereka tidak mau pulang terlalu larut, tidak ingin hal-hal buruk terjadi.

Alisha duduk di kursi yang ada didepan minimarket itu, ia memperhatikan orang-orang yang sibuk dengan urusannya masing-masing. Tanpa ia sadari, Arina sudah berada di belakang memperhatikan nya. Sambil membawa kantong plastik berisi minuman, yang lebih muda mendekat dan mengambil duduk disebelahnya.

Rina membuka plastik tersebut, lalu menyodorkan sebotol minuman teh rasa buah kepada Alisha. Dengan senang hati Alisha menerima itu, gadis itu membuka tutupnya dan langsung menenggak minuman itu.

Ia meletakkan botol yang ia minum tadi, lalu melihat sang adik yang kesulitan membuka tutup botol minuman nya. Alisha terkekeh, lalu segera mengambil minuman itu dari tangan Rina. Ia membuka dengan mudah tutup nya, membuat Rina tersenyum canggung menerima minuman itu.

"Makasih." Kata Rina tersenyum. Gadis itu menenggak sampai sisa setengah, lalu meletakkan minuman itu disebelahnya dan ikut menatap apa yang dilihat Alisha didepan mereka.

Mereka memperhatikan dua orang gadis yang mereka yakini kakak-beradik, terlihat wajah nya yang mirip dan mereka terlihat tertawa karena candaan dari salah satunya. Alisha tanpa sadar tersenyum melihat interaksi mereka, perasaan nya menghangat melihat kakak-beradik itu.

Berbeda dengan Alisha, Arina merasa iri dengan interaksi mereka. Ia juga ingin seperti itu, bercanda dan bertukar cerita satu sama lain. Ia menghela napas nya, lalu kembali menenggak minuman nya.
Arina bangkit membuang botol bekas minumnya ke tempat sampah, lalu kembali duduk di samping Alisha.

Alisha memperhatikan sang adik, ia juga semakin mendekatkan diri nya dengan Rina. Ia tersenyum manis,
"Kamu, kalau ada yang mau diceritain. Kasih tau mbak yah?" Isyarat Alisha, lalu mengusap kepala sang adik sayang.
Arina terpaku dengan tindakan sang kakak, lalu ia mengangguk dan memeluk Alisha dengan erat.

🍀

Dua orang gadis berjalan beriringan sambil berpegang tangan, mereka mengayunkan tangan lalu sesekali tertawa.

"Mbak, besok gini lagi yah?" Ucap Rina menatap Alisha.
Alisha mengangguk mengiyakan, ia tersenyum menatap Rina.
Mereka hampir sampai, namun Alisha berhenti tepat didepan rumah bercat putih. Ia menatap rumah itu dan Rina bergantian, ia melepas genggaman tangan itu lalu memberi isyarat.

"Ini rumah temen mbak, namanya Syafa sama Syifa." Beritahu Alisha, lalu ia menggenggam kembali tangan sang adik dan berjalan pulang. Rina mengangguk, lalu ia mengikuti Alisha.
"Temen deket?" Tanya Rina, Alisha mengangguk.

Alisha membawa yang lebih muda pulang, ia memilih pintu belakang untuk masuk.
"Kenapa dari belakang?" Tanya Rina masih mengikuti langkah sang kakak. Alisha tidak langsung menjawab, ia membuka pagar besi lalu berjalan masuk kearah pintu dapur.
"Biar aman." Isyarat Alisha. Lalu Rina mengangguk mengerti.

Tepat ketika Alisha menutup pintu dapur, suara deru mobil terdengar. Mereka saling menatap satu sama lain, lalu melangkah menuju jendela yang menghadap ke arah garasi mobil. Mobil mewah berwarna hitam itu berhenti, dan pintu belakang terbuka memperlihatkan Papa keluar dari dalam mobil.

Dengan gerakan secepat kilat, Alisha mendorong Rina untuk masuk ke ruang tengah. Bermaksud menyambut Papa.

"Kamu sambut Papa disini yah." Ucap Alisha, menyuruh gadis itu berdiri di samping sofa.

MElUKIS SENJAWhere stories live. Discover now