10. perihal berguna

45 5 0
                                    

Jangan lupa vote⭐

*
*
*

"Bi Marni!" Panggil seorang wanita dari ruang tamu. Wanita itu mengedarkan pandangan nya ke penjuru rumah, tidak ada siapa pun.

"Bi Marni?" Panggil wanita itu sekali lagi menuju dapur.
Bisa ia lihat Bi Marni sedang sibuk membersihkan tempat memasak, wanita itu menghampiri Bi Marni.

"Bi!" Panggil wanita itu. Bi Marni yang sedang memegang panci hampir saja menjatuhkan nya, ia terkejut mendengar panggilan itu.
"Dari tadi saya panggil kenapa ngga jawab Bi?" Tanya Andini.
Bi Marni tersenyum tidak enak, ia mendekat kearah Andini.
"Maaf Bu, saya ngga dengar.
Ada apa yah Bu?" Tanya Bi Marni.

"Rina sama Papa nya pergi jam berapa Bi?" Tanya Andini, wanita itu tidak ikut pergi mengantar Rina Olimpiade seperti biasa dikarenakan pekerjaan nya yang tidak bisa ditinggal.
"Dari jam lima pagi Bu. Bapak ngga sibuk yah Bu?" Tanya Bi Marni.
"Biasa sibuk Bi, cuma ini katanya dia mau ngantar sendiri. Jadi ditinggal semua pekerjaan nya." Jawab Andini.

"Yaudah deh kalau gitu, saya mau siap-siap dulu. Titip rumah yah Bi?" Ucap Andini lalu ia beranjak dari tempat nya. Bi Marni mengangguk mendengar itu, lalu melanjutkan pekerjaan nya yang tertunda.

🍀

'Tak'
Suara buku jatuh mengalihkan atensi beberapa siswa didalam perpustakaan, mereka memberi pandangan seakan-akan ingin memakan hidup-hidup si pelaku.

Si pelaku tersenyum bodoh, lalu ia mengambil buku yang jatuh tadi dan membawa nya pada penjaga perpus.
"Huuu..." Hela napas si pelaku. Ia menyandarkan tubuh nya dimeja yang ada didekatnya, sedikit lega karena tidak ada yang marah-marah padanya.

Saat masih sibuk dengan tumpukan bukunya, tiba-tiba bahu gadis itu ditepuk oleh seseorang.
"Hey, kamu kenapa?" Bisik seseorang.
Gadis yang ditepuk bahu nya sedikit terkejut, lalu ia menatap sang pelaku.

Gadis itu tersenyum menatap penjaga perpus, yang tak lain tak bukan adalah Tara. Gadis yang lebih tua itu memberi isyarat pada yang lebih muda.
"Kamu mau balikin buku?" Tanya Tara.
"Iyah. Buku yang kemarin aku pinjam ke kakak." Balas Alisha.

Tara mengangguk, lalu membawa tumpukan buku yang berada disebelah Alisha menuju meja tempat ia mencatat siswa dan siswi yang meminjam buku.
Alisha, gadis dengan seragam lengkap itu mengikuti langkah Tara. Lalu ia berdiri berhadapan dengan Tara, dan meja sebagai penghalang. Ia memperhatikan Tara yang mencatat sesuatu dibuku nya, gadis dengan kuncir ekor kuda itu memperhatikan Tara dengan serius.

Tara yang merasa diperhatikan, mengalihkan pandangan nya dari buku ke arah Alisha di hadapan nya. Ia terkekeh, lalu mengulurkan tangan nya di atas kepala Alisha dan memukul pelan kepala itu dengan pena yang ia pegang.
Alisha mengelus kepala nya ditempat Tara memukulnya dengan pena, gadis itu memasang wajah cemberut.

Tara si pelaku hanya terkekeh melihat raut wajah gadis itu, lalu ia menutup buku yang ia tulis tadi. Alisha masih dengan wajah cemberut nya memilih mengambil duduk di sudut ruangan, gadis itu duduk di salah satu meja yang ada didekat ia berdiri dengan Tara tadi.
Tara tersenyum lalu ia mengikuti langkah gadis itu dan duduk disebelah Alisha.

Ia menatap Alisha yang masih cemberut, lalu ia hadapkan Alisha untuk menatap Tara sepenuhnya.
"Maaf yah, kakak cuma gemes aja liat kamu." Isyarat Tara, lalu kembali terkekeh.
Alisha menghela napas kasar, gadis itu sedikit kesal.
"Apa harus kayak gitu?" Balas Alisha masih cemberut. Lantas Tara terkekeh dan mencubit hidung gadis itu, yang semakin membuat Alisha kesal.

"Iyah maaf. Maafin yah? Jelek tau kalau cemberut gitu mukanya, senyum dong." Kata Tara, lalu ia memberi senyum manis pada Alisha. Alisha yang melihat itu hanya memberi senyum tipis, lalu ia mengangguk bermaksud memaafkan Tara.

MElUKIS SENJAWhere stories live. Discover now