19

765 93 12
                                    

Zee berdiri di ruangan gelap itu sambil memegang pipinya, dia menahan sakit dari tamparan yang baru saja dia terima.

"Kenapa kamu tidak langsung bangun, Azizi?!" desis Kenan, suaranya penuh amarah.

Kenan berjalan perlahan mendekati Zee yang mencoba menghindari kontak mata.

"Ma-maafin Zee, Pa," bisik Zee dengan gemetar.

Kenan menatapnya dengan penuh penindasan. "Ribet banget sih, bangun tinggal bangun aja bisa lama banget kayak gitu doang"

Zee menahan diri untuk tidak menangis di hadapan Kenan. Dia tahu bahwa menunjukkan kelemahannya hanya akan membuat segalanya menjadi lebih buruk. "Zee nggak akan melawan lagi, pa. Zee janji."

Kenan hanya menggelengkan kepala dengan ekspresi kecewa. "Dasar pengecut," gumamnya pelan, lalu menunjuk ke arah pintu. "Keluar, kembali ke kamar dan segera ridur!"

Zee langsung berjalan keluar dari sana dan kembali ke kamarnha.

Walaupun sebelumnya Zee sudah sangat terbiasa dengan kekerasan yang Kenan lakukan kepadanya namun, semenjak kejadian itu Zee menjadi sangat penakut.

Di kamar, Zee pergi ke kamar mandi dan mengisi air dingin ke dalam baskom.

Setelah baskom itu terisi penuh, Zee memasukkan kepalanya ke dalam baskom untuk menenangkan dirinya.

Beberapa saat kemudian Zee merasa mulai tenang, Zee mengangkat kepalanya dan mengeringkan wajahnya dengan handuk lalu keluar dari sana.







Saat Zee terlelap dalam tidurnya, mimpinya membawa dia ke dunia lain, di sana dia merasa aman dan dilindungi. Zee berada di tengah lapangan rumput hijau yang terbentang luas, di bawah langit biru yang cerah.

Di sekitarnya, ada suara gemericik air yang mengalir di sungai kecil, dan burung-burung berkicau dengan indah.

Zee merasa beban yang selama ini dia pikul telah hilang, dan dia tersenyum tanpa beban untuk setelah sekian lama.

Tiba-tiba, sosok Melody muncul di depannya dengan senyum hangat di wajahnya. Melody mengulurkan tangannya pada Zee dengan penuh kasih sayang, dan Zee merasa hatinya penuh dengan kehangatan.

"Mama" Zee berbisik dengan suara yang gemetar, air mata kebahagiaan mengalir di pipinya.

Melody kemudian tersenyum dan mengelus lembut kepala Zee. "Sayangnya mama, kamu kuat dan berani banget. Mama selalu di sini buat kamu, meskipun nga bisa mama buktiin. Tetapi inget ya, mama bangga banget sama Zizi. Mama yakin Zee punya kekuatan untuk menyelesaikan segala masalah"

Zee memeluk mama nya dengan erat, merasakan cinta dan kehangatan yang tidak pernah dirasakannya lagi.

Namun, tiba-tiba suasana berubah, Melody melepaskan pelukannya dan mulai menjauh.

"Mama, jangan tinggalkan Zee!" teriak Zee dengan suara yang penuh ketakutan.

Tetapi Melody hanya tersenyum lembut padanya. "Zee, mama bakal selalu sama kamu, mama ada di dalam hatimu. Percaya sama diri kamu sendiri, mama bakal selalu jaga anak mama dari jauh"

Zee mengeluarkan air mata yang mengalir deras di pipinya saat dia melihat sosok Melody semakin menjauh dan meninggalkannya di dalam kegelapan yang melanda.

Setelah itu,  Zee terbangun dari tidurnya dengan perasaan yang campur aduk karena Zee merasa sedih karena ditinggal oleh Melody tapi di sisi lainnya Zee senang bisa bertemu lagi dengan Melody.

Kemudian matahari mulai terbit sehingga Zee segera bersiap untuk pergi ke sekolah.
















Gimana puasanya tudeiii?
Yang minta bikin panjangan maaf ya tapi gabisa kalo bikin 1 part panjang idenya keburu abis 😭

Why me?Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon