Bastian yang tak tega melihat keadaan Aziel segera menelepon dokter pribadi Skelton dan juga menghubungi Leonzio.

•••••••••••

Kini Aziel dan Zia sedang duduk sambil berpelukan di sofa ruang tamu. Aziel yang menyandar pada Zia dan Zia yang mengelus punggung azie dengan kata-kata penghiburnya.

"Kakak jangan sedih lagi. Katakan pada Zia, siapa yang melakukan ini?? Hmm??" Ucapnya sambil mengelus kepala aziel yang berada di dadanya.

Mungkin aziel memang lebih besar darinya, namun namanya kesempatan tak akan Aziel sia-siakan.

Sebenarnya Aziel sudah tak bersedih lagi, namun melihat betapa khawatirnya Zia padanya mampu membuat Aziel bahagia, dan semakin menarik simpati Zia. Terkesan licik, namun itulah aziel.

Sedangkan di hadapan mereka saat ini, terdapat Leonzio dan Justin yang menatap tak suka pemandangan di hadapan mereka.

Zio dengan sifat posesifnya yang tak terima bajingan kecil itu mencuri kesempatan kepada putrinya.

Dan Justin yang menatap tak suka pada pria kecil yang memonopoli peri kecilnya.

"Jadi, katakan pada Daddy Zio, apa yang terjadi padamu boy" Tegas Zio. Yang ingin mengetahui kronologi kejadian mengapa Aziel datang dengan tubuh yang memprihatinkan.

Meskipun tak suka karna Aziel memeluk putrinya begitu erat, namun bagaimanapun Zio menyayangi Aziel Dan yang lainnya. Karna mereka seperti anaknya sendiri.

"Iya-iya!! Katakan pada kami apa yang terjadi pada kakak!! Hiks! Zia tidak suka melihat saudara Zia terluka" tangisnya Kembali pecah saat melihat lebam-lebam di tubuh Aziel.

Meskipun anak itu sudah di obati dan berganti pakaian, namun tak dapat menutupi luka yang ia dapatkan.

"Dimana Aziel?!" Tanya Robert yang datang tergesa-gesa dengan penampilan yang berantakan.

Dapat terlihat jika pria itu datang terburu-buru kesini.

"Boy, apa yang terjadi! Katakan pada papa siapa yang melakukan ini?!" Marah Robert saat melihat penampilan putranya yang memprihatinkan.

Robert menggenggam kedua tangan putranya dan menatap sedih penampilan putra semata wayangnya itu.

Meskipun Aziel hadir karna sebuah ketidak sengajaan. Bahkan Robert yang sangat membenci ibu kandung Aziel. Namun pria itu sangat mencintai putranya.

Aziel tetap diam dengan kepala yang di sembunyikan di pelukan Zia. Hingga akhirnya ia mulai menceritakan kejadian sesungguhnya.

FLASHBACK

"kemana kau akan pergi" tanya seorang wanita dengan penampilan sexy nya itu.

Aziel tak membalas sama sekali, ia hanya tetap berjalan menuruni tangga hingga lantai dasar.

Wanita itu semakin geram, melihat putranya yang bahkan tak menghargai dirinya.

"KAU TULI?!! KUTANYA MAU KEMANA KAU!!!" Teriaknya yang mulai emosi.

"Bukan urusanmu!!" Sautnya denga tatapan tajam kepada wanita itu.

"Kau mulai berani rupanya. Kurasa karna terbiasa di manjakan oleh Robert. Kau menjadi lupa diri" ucapnya sambil bersmirk meremehkan.

Membuat Aziel sangat muak melihat wanita itu.

Bahkan untuk mengakuinya sebagai seorang ibu pun, Dirinya tak Sudi.

Ya benar, wanita itu adalah Liliana istri Robert sekaligus ibu kandung Aziel.

Lili mulai mendekati Aziel dan menyeret anak itu menuju ruangan yang biasa ia gunakan untuk menyiksa Aziel dulu.

Aziel memberontak. Namun traumanya lebih besar daripada kekuatan yang ia miliki.

Kenangan-kenangan masa kecil yang sering mendapatkan siksaan dari Liliana kembali berputar di pikirannya. Terutama saat melihat ruangan yang menjadi saksi hadirnya penderitaan Aziel.

"Lepas!!! Lepaskan aku!!!" Teriaknya sambil memberontak.

Aziel saat ini layaknya anak kecil yang ketakutan tanpa mampu melawan. Dirinya benar-benar tenggelam dalam trauma miliknya.

Seberpaa keras pun Aziel bersikap dewasa dan mencoba menjadi kuat. Ia masihlah anak kecil dengan mental yang masih lemah.

Plak plak plak plak

Tamparan Aziel terima dari wanita yang notabenenya adalah ibu kandungnya sendiri.

"Kau melawanku bukan!!! Akan aku tunjukan padamu pelajaran yang berharga!!" Ucapnya sambil terus memukul, menendang Aziel dengan membabi buta.

Tubuh tak berdaya Aziel hanya mampu meringkuk menahan segala sakit yang ia rasa. Tatapannya kosong seolah tak memiliki jiwa.

Liliana berjalan menuju lemari dan mengambil sebuah cambuk.

Ctasss ctasss ctasss

"RASAKAN!!! KAU MULAI BERANI PADAKU. SEMENJAK ROBERT MEMANJAKANMU!! AKU AKAN MEMBUATMU INGAT TEMPAT YANG COCOK UNTUKMU SIALAN!!!" marahnya sambil mencambuk Aziel tanpa henti.

Liliana yang memiliki banyak beban pikiran menjadi depresi karena seluruh usahanya selama ini tak membuahkan hasil. Terutama saat melihat perlakuan Aziel yang tak sopan kepadanya. Semakin membuatnya marah.

Hal itu membuatnya melampiaskan seluruh kekesalannya kepada Aziel. Kebiasaan yang telah mulai terlupakan kini kembali lagi.

Aziel yang terpikirkan Adiknya Zia. Membuatnya kembali sadar.

'aku ada janji dengan Zia. Zia pasti menungguku. Tunggu kakak, kakak akan datang segera' batinnya yang mulai sadar kembali.

Entah memiliki kekuatan darimana, Aziel menangkap cambuk yang akan kembali melayang dan menariknya kuat, hingga terlepas dari tangan Liana.

Dengan kekuatan yang tersisa, ia mendorong Liana hingga terjatuh dan terbentur meja.

"Akhhhh!! Anak kurang ajar!! Mau pergi kemana kau!!!" Teriaknya saat melihat Aziel yang lari dari ruangan itu.

Aziel dengan penampilannya yang compang camping berlari pergi dari mansion megahnya tanpa menggunakan alas kaki.

Banyak bodyguard bahkan maid yang melihatnya. Namun seolah menutup mata, mereka tak perduli akan keadaan Aziel.

Ya, seluruh orang-orang di mansion itu berada di bawah kendali Liliana. Karna itu kekerasan yang Aziel dapatkan tak pernah terdengar ke telinga Robert.

Aziel berjalan tanpa emosi. Tak perduli betapa panasnya aspal yang ia pijak. Tujuannya hanya satu, mansion Ziana.

Sepanjang jalan banyak yang melihat penampilan menyedihkan Aziel. Namun seolah tak perduli tak ada satupun yang berniat membantunya.

TBC~

👇Jangan lupa vote dan komennya!!! Huwaaa😭 snow tidak tega dengan Aziel. Maafkan snow baby 🥺

Sebenarnya snow sudah mau up dari kemarin-kemarin. Namun sayang cuaca tidak mendukung sehingga sinyal pun terganggu hehehe. Snow harap chapter ini gampang di buka dan tidak error' ya!!!

Jangan lupa mampir ke story' baru snow, judulnya Gemara dan Hujan di antara kita xixixixi. Sambil nunggu Zia dkk bisa baca yang lainnya dulu. See u 🤍

Ziana Second Life  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang