21

17.2K 1.3K 30
                                    


Yeayyyyy snoww up!!!! Cepat-cepat vote dan komenn ya xixixi jangan lupa follow snow juga 😔 jika banyk yang follow nanti snow akan sering-sering up !!!!

Belum di revisi maaf jika ada salah kata!! 

Awasss typooo !!! Jangan lupa komennya ya hihihi

"Akhhhh"

Brukkkk

"Hahhh~ beruntung Zia melihatnya" ucap Zia lega.

Sebelumnya, Ketika Zia menengok kebelakang, dapat ia lihat seseorang berbaju hitam bersiap untuk menembak Daddynya dari balik dinding.

Beruntung Zia memiliki refleks yang cepat, hingga sebelum penyusup itu menembakan pelurunya, Peluru Zia telah lebih dulu menembus jantungnya.

Daddynya segera menghampiri putrinya dan mengacungkan kedua jempol nya.

"Putri daddy sangat hebat. Penyusup adalah orang jahat. Harus di bunuh. mengerti?!" Ucap Zio dengan penuh pengertian.

Dirinya merasa, sedewasa apapun putrinya pasti tetap saja memiliki pikiran yang naif seperti anak kecil.

Zio juga mengatakan itu supaya putrinya tak merasa bersalah atau mengalami ketakutan ekstrim. Karna bagaimanapun, ini adalah pertama kalinya putrinya itu menembak manusia sungguhan.

"Uhmm" Zia hanya menganggukkan kepalanya ketika mendengar ucapan Daddynya.

Sebenarnya ia ingin mengatakan kepada Zio, jika dirinya tidak senaif itu hingga bisa di bujuk. Namun, yasudahlah. Mungkin ini cara Zio untuk membuat putrinya tak merasa bersalah nantinya.

Awalnya Zia memang  gugup dan terkejut. Namun memikirkan Daddy yang sangat menyayanginya terluka, membuatnya sangat marah.

Hingga langsung menembak titik vital penyusup tersebut.

"Daddy juga hati-hati. Jangan hanya fokus kedepan" peringat Zia kepada Daddynya itu. 

Ia tak paham, kenapa Daddynya mendadak terlihat ceroboh?

"Baiklah. Daddy akan lebih hati-hati. Baby juga harus hati-hati, mengerti?!"

"Uhmm" angguknya patuh.

Daddy dan anak itu Kembali melanjutkan jalannya menuju lantai 2.

Ada sebuah jalan rahasia yang langsung menuju ruang bawah tanah di lantai dua.

Sambil menghindari para penyusup itu. Zio membawa putrinya ke pintu rahasia di balik lukisan, yang berada di sayap kiri lantai dua tersebut. 

Setelah memasukan sidik jari dan scene wajah, dinding itu segera terbuka.

Melihat dinding yang terbuka, Zio segera masuk dan menutup kembali dinding itu.

Kemudian membawa putrinya memasuki ruangan bawah tanah dengan lift tersembunyi di lorong tersebut.

Lift tersebut segera membawa mereka ke bawah tanah.

Mereka kembali menyusuri lorong yang dominan berwarna coklat. Hingga mencapai ujung lorong, Zio kembali memasukan sidik jari putrinya dan juga menscene wajah putrinya.

Dinding itu terbuka, dapat mereka lihat ruangan yang tak kalah mewah seperti diatas sana. Dengan komputer di setiap dinding yang menampilkan segala pergerakan di seluruh mansionnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ziana Second Life  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang