Satu Impian Sederhana

12 6 0
                                    

"MAMA GAK PERNAH NGAJARIN KAMU KURANG AJAR DI DEPAN ORANG TUA, AZUMARO!"

Bukannya Mama emang gak pernah ngajarin Aro apa-apa?

"CAPEK-CAPEK MAMA KERJA, INI YANG SAYA DAPAT SEBAGAI TANDA TERIMA KASIH DARI KAMU!?"

Emang salah, ya, kalo anak ngasuh tau orang tuanya kalo itu salah?

"Nggak, Ma, Aro cuman mau..."

Plak!

Tamparan yang memunculkan ruam kemerahan di pipi kiri remaja yang masih terbungkus seragam sekolah itu menandakan bahwa dirinya tak di beri izin untuk bicara, untuk selamanya.

"JANGAN KETEMU MUKA MAMA LAGI SAMPE KAMU TAU KESALAHAN KAMU APA!"

Wanita empat puluh tahun bernama Amanda itu langsung meninggalkan putranya seorang diri dan langsung membuka pintu kayu kamarnya dan menutupnya dengan kasar.

BRAK!

Remaja dengan name tag yang tertulis  "Azumaro Kanarghya Pradipta" itu bergegas menyeka air matanya yang perlahan keluar dan hendak membasahi pipinya.

"Pa, tolongin Aro..." ujarnya dengan mata berkaca-kaca. "Cukup dengan Papa pulang, kok."

Tak bisa ia duga, tahun-tahun menyakitkan itu telah ia lalui.

Ia sudah berjuang.

***

"Katanya mau jadi TNI. Kok, TNI cengeng?

Aro mengucek matanya yang sembab. Air mata yang ia tahan selama ini akhirnya ia lepaskan karena tak kuat.

 Suara berat sang ayah tiba-tiba memasuki gendang telinganya. Suara yang amat ia rindukan selama bertahun-tahun ini.

Gimana Aro mau jadi TNI, Pa? Kalo orang yang selalu ngedukung Aro tiba-tiba pergi gitu aja?

Takkan pernah bisa ia lupakan, keributan di ruang tamu di malam hari ulang tahun Azumaro Kanarghya Pradipta itu. Malam kepahitan yang mengucapkan selamat tinggal untuk perpisahan dengan malam-malam indah yang akan datang.

***

Katanya Papa mau ikut Aro daftar jadi TNI? Kok, malah pergi?

Kalo Papa pas itu nggak pulang dari Bangka Belitung malem-malem dan ngebawa perempuan lain, Mama yang udah nungguin dari pagi itu nggak bakal marah, lho.

- Aro yang pingin semuanya kembali -

***

Itu adalah impian sederhana seorang Aro, remaja dingin, irit bicara, seperti beruang kutub, dan salah satu dari kaum manusia-manusia jenius yang telah melupakan semua impiannya, salah satunya adalah menjadi seorang TNI.

Kini, semua impian itu telah sirna. Tak ada lagi cita-cita yang Aro bayangkan. Impian-nya menjadi TNI telah sirna dan takkan pernah lagi ia impikan. Semua impiannya hanya tersisa satu, yaitu berkumpul di rumah bersama keluarganya.

Aro belajar untuk melupakan segalanya, keluarganya, cita-citanya, bahkan dirinya.

***

Halo, kalo kamu vote, comen, dan follow.

Bakal aku folback.

Kalo aku lupa, tolong di tagih aja, ya.

Jangan lupa di share, please.

Stay healthy and happy, dan kawal terus mereka semua hingga rukun.

***





WINNER CLAN [Perang Dingin Telah di Mulai] = REVISIWhere stories live. Discover now