27 | Jona Claresta - Dress Baru

1 0 0
                                    

Aku melihat ke lemari yang baru aku buka. "Ada dress baru," ucapku sambil terus memandangi dress putih cantik itu. Mama yang kini hanya berdiri saja itu menjawab, "Mama pengen kamu pake itu biar nggak kayak gembel terus."

Keningku berkerut. "Aneh. Nggak biasanya, ada apa, sih? Hujan angin, badai, bulan bakal terbelah?"

Mama berdecak dengan tangan bersedekap. Ia memasuki kamarku. "Kamu, kan, udah makin besar." Tatapannya sedikit canggung melihat ke arahku.

"Ya, nggak apa-apa, sih. Pake aja."

Mataku menyipit heran menatap Mama. Tidak biasanya Mama seperti ini. Beliau kalau tidak marah, ya, jutek kepadaku. Apa-apa aku terus yang disalahkan. Jadi, kupikir beliau membenciku sampai segitunya sejak kepergian Papa. Makanya kado secara tiba-tiba sangat tidak mungkin kalau bukan ada maunya. Apalagi kemarin baru saja kami saling marahan. Aku berlari jauh dari rumah dan bertemu Li Jianjian. Eh, emang itu benaran, ya?

"Kado buat kamu. Tadi Mama nggak sengaja lihat di pinggir jalan, mungkin bakal cocok buat kamu." Aku melirik kalender gratis dari sekolahku yang terpajang di dinding. "Masih lama ulang tahunku. Pasti ada maunya. Apa?" tanyaku menuding.

*****

27-02-24.

Day 27: Buatlah fictogemino tentang foto terakhir yang tersimpan di gallery kalian. Sertakan foto tersebut di akhir cerita kalian. Apabila foto tersebut terlalu privasi, diganti ke foto yang disimpan sebelumnya


Bjir, agak susah mikir gegara waktu terbatas. Kalau aja aku ada banyak waktu nganggur lagi kek dulu, mungkin bakal lebih leluasa bergelut sama DWC tahun ini. Sayangnya, kalau aku nganggur terus, ya, ga dapet duit :(((

Jadi, foto ini aku dapet dari Twitter karena terlihat canciiii, pengen beli di Shopee buat lebaran, baru inget kalau aku tahun ini ga bakal ikut lebaran:((

Coffee Time [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang