PROLOG

118 8 0
                                    

100 tahun yang lalu, Kota Urayasu, Prefektur Chiba, Jepang

Seorang anak laki-laki berusia sekitar 15 tahun terus berlari di gelapnya malam. Berlari kesana-kemari, berbelok dari gang satu ke gang lainnya, mencoba menghindari sekelompok orang yang tengah mengejarnya. Tetapi setiap ia berbelok, ia bisa melihat seseorang berdiri di ujung gang, bahkan saat ini ada satu orang yang mengejarnya.

Nafasnya sudah memberat seiring dengan kecepatan larinya yang sudah melemah. Rasa panik yang dari tadi menyelimutinya mulai berkurang saat ia menoleh ke belakang dan tidak mendapati siapa pun mengejarnya. Ia pun bersembunyi di bawah meja tua yang dibiarkan begitu saja di tepian gang sembari mengatur kembali nafasnya. Air mata yang sedari tadi ditahannya mulai keluar tidak bisa dibendung, menahan isakannya agar persembunyiannya tidak ketahuan.

"seharusnya aku tidak kabur dari rumah tadi, mama maafkan aku. Kumohon seseorang tolong aku". Ia hanya bisa berharap seseorang yang baik hati mau membantunya menghadapi sekelompok orang yang tadi mengejarnya.

Namun keberuntungan tidak berpihak padanya kali ini, dan mungkin tidak akan pernah lagi berpihak padanya. Karena seseorang menarik kerah belakang bajunya, menyeretnya keluar dari tempat persembunyiannya dan melemparnya ke tanah. Anak laki-laki itu pun bisa melihat orang-orang yang coba ia hindari tadi, kini sudah berada di depannya.

Seorang pria yang berdiri paling depan mulai berjalan mendekat pada anak laki-laki tersebut. "Seharunya kau menuruti perkataan ibumu yang menyuruhmu untuk tidur lebih awal. Game-mu hanya disita selama semalaman, tapi kau sudah marah padanya dan berlari kabur dari rumah. Dan sekarang apa kau menyesal, hah?"

Tidak ada jawaban apa pun yang keluar dari mulut anak laki-laki itu, ia hanya bisa memeluk lututnya dan menangis, berharap ada yang bisa mendengar suara tangisannya.

"Jika kau menuruti perkataan ibumu, kau mungkin saja bisa selamat. Well..menyesal ataupun tidak, itu tidak berguna lagi sekarang", ucap pria itu dengan senyuman lebar yang terlihat sangat menyeramkan di tengah gelapnya gang yang lampunya samar-samar di malam hari.

Yang terdengar selanjutnya adalah teriakan menyakitkan yang berasal dari seorang anak laki-laki yang sudah berlumuran darah dan tidak bernyawa.

~~

Keesokan harinya, Kota Urayasu, Jepang digegerkan dengan penemuan mayat seorang anak laki-laki di salah satu gang sempit. Mayat anak laki-laki itu terlihat mengenaskan dengan luka terbuka lebar di dadanya. Dan setelah diselidiki, ternyata salah satu organ anak laki-laki itu, yaitu jantung menghilang entah ke mana.

Hal ini membuat orang-orang panik. Mendengar kejadian ini mereka hanya bisa memikirkan satu peristiwa atau mitos yang membuat mereka semua takut keluar rumah sendirian di malam hari. Mitos yang mengatakan bahwa ada sekelompok orang yang memburu manusia lain untuk diambil jantungnya. Beberapa orang telah melihat mereka secara langsung, tetapi tidak bisa mengenali wajah mereka karena mereka selalu 'berburu' di gelapnya malam hari.

Tetapi satu hal yang tidak mereka tahu, bahwa sekelompok orang ini mempunyai julukan yaitu Hollowgast atau singkatnya Hollow. Para hollowgast hanya mengincar jantung manusia yang memiliki kemampuan khusus, yaitu jantung milik seorang peculiar.

Dan anak laki-laki yang mereka makan jantungnya tadi malam adalah seorang peculiar yang memiliki kemampuan untuk berlari dengan kecepatan yang luar biasa. Anak laki-laki itu tidak sengaja menunjukkan kekuatannya saat ia berlari dengan sangat cepat dari sekolah ke rumahnya hanya untuk menonton serial animasi favoritnya. Dan itulah yang menarik perhatian seorang hollowgast sampai mengikuti anak laki-laki itu ke rumahnya dan mengintainya.

Sebenarnya peculiar dan hollowgast sama-sama merupakan orang-orang yang mempunyai kemampuan khusus. Tetapi hollowgast adalah peculiar yang berubah menjadi jahat dan tamak. Mereka yakin, jika mereka memakan jantung peculiar lain, mereka bisa hidup lebih lama dan kemampuan spesial mereka akan bertambah kuat.

Karena perburuan ini, dengan bantuan para Ymbryn, para peculiar yang tersisa mencoba bersembunyi dan tinggal di suatu lingkungan atau rumah yang hanya bisa dimasuki oleh seorang Peculiar. Tetapi tetap harus dijaga kerahasiaannya dari para Hollowgast karena pada dasarnya mereka tetaplah seorang peculiar.

Para peculiar harus merahasiakan kemampuannya dengan cara tidak menggunakan kemampuan mereka di tempat umum bagaimanapun keadaannya, dan tidak mengatakan tentang kemampuan mereka kepada siapa pun baik itu kepada orang tua, sahabat, anak, dan lain-lain.

Meski tidak sebanyak dulu, tapi para Peculiar yang tersisa mencoba untuk berbaur, menyembunyikan identitas mereka dan melakukan kegiatan sehari-hari seperti manusia normal lainnya.

~DF~

Haii..author di sini. Kalian bisa panggil aku Fi. Cerita ini terinspirasi dari film "Miss Peregrine's Home For Peculiar Children" yang dirilis tahun 2016. Aku nggak pernah baca bukunya (dan setelah aku cari ternyata bukunya banyak juga wkwkwk😭) jadi cerita ini hanya terinspirasi dari filmnya. Tentu akan ada banyak bagian yang tidak mirip seperti di film demi kelancaran plot cerita. Ini cerita pertamaku, jadi kritik dan saran sangat aku hargai. Jangan lupa untuk memberikan bintang dan menambahkan buku ini ke perpustakaan kalian. Terima kasih, dan sampai jumpa di chapter selanjutnya💙

Vallet's Boarding House || AndTeamWhere stories live. Discover now