49. Fabian vs Narendra

1K 169 80
                                    

***

Warning 7000++ words

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Warning 7000++ words

Maaf banyak typo.

***

Sabtu, 24 Februari 2024.

Hari ini adalah hari pernikahan Danindra dengan Clarissa.

Fabian sebenarnya malas untuk bangun dari tempat tidurnya. Tapi disatu sisi ia tidak enak kalau sampai tidak datang ke pernikahan Danindra. Karena disana pasti banyak sahabat-sahabat nya yang lain, dan pria itu masih belum siap bertemu mereka.

Terlebih disana sudah pasti ada Narendra. Karena sejujurnya pria itu masih belum berani menampakan wajah nya di hadapan sahabatnya itu.

Arrrgghhh pria itu mengerang sebal tapi walau bagaimana pun ia harus hadir karena dulu Danindra banyak membantunya dalam persiapan pernikahan nya bersama Vania.

Tapi... Fabian sulit untuk mengendalikan kekalutan dirinya sejak di tinggal Vania. Sudah terhitung tiga minggu lama nya ia kehilangan kontak dengan istri dan anak nya. Berbagai upaya telah ia lakukan untuk mencari istri nya tapi nihil. Vania dan Ardhan seperti lenyap begitu saja.

Padahal malam sebelum istri nya pergi, Vania masih bersikap biasa saja. Ya walaupun tidak banyak bicara tapi Vania sudah tidak semarah seperti di malam keributan mereka. Dan ia kira mungkin perempuan itu sudah memaafkan nya, terlebih Vania  masih bersedia melayani nya di ranjang seperti tidak terjadi apa-apa diantara mereka berdua. Tapi siapa sangka sepulang nya pria itu dari rumah sakit selepas jaga malam, kondisi rumah nya sudah kosong. Istri dan anak nya telah pergi meninggalkan nya, dan hanya meninggalkan secarik surat di meja ruang tamu yang memang di peruntukan untuknya.

Untuk suamiku.
Maafin aku harus menepi sementara waktu.
Menurutku ini adalah langkah yang terbaik untuk kita.
Dari pada kita saling menyakiti terus. Lebih baik aku pergi untuk sementara.
Aku gak mau hubungan kita yang berantakan ini akan semakin berantakan karena keegoisan kita. Karena walau bagaimanapun kamu udah sangat baik sama aku.
Aku sadar, sudah sejak awal pernikahan kita memang terlalu di paksakan.
Seharusnya waktu itu aku gak memaksa kamu untuk segera menikahi aku. Sudah seharusnya aku menunggu di lamar, maafin aku yang membuat kamu terdesak saat itu.
Aku juga minta maaf  karena keluarga ku sampai detik ini masih belum bisa menerima kamu secara utuh.
Aku paham, mungkin kamu iri sama teman-teman yang lain, yang bisa akrab sama mertua nya. Maafin aku yang belum bisa kasih itu buat kamu.
Aku juga minta maaf udah nuntut kamu untuk meluluhkan keluarga aku.. padahal itu tugas aku, bukan membebankan nya sama kamu.
Lagi dan lagi, aku minta maaf karena udah buat papi kamu marah karena hal ini. Tolong jangan salahkan papi, salahkan aja aku.

Fabian...
Aku memang bukan tipe perempuan yang bisa memperlihatkan perasaan nya di depan banyak orang.
Tapi yang harus kamu tahu, perasaan ku itu tulus. Itulah kenapa aku mendesak kamu buat segera nikahin aku, karena aku ingin di lindungi sama kamu. Karena memang sudah setergangungan itu aku sama kehadiran kamu.

Pengabdi Istri (The Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang