5. bapak-bapak galau

2.2K 243 57
                                    

***

Hidup tanpa tujuan itu ibarat orang kebelet boker tapi gak nemuin toilet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hidup tanpa tujuan itu ibarat orang kebelet boker tapi gak nemuin toilet.

-selamat pagi-

***

Sudah satu minggu ini Ravi dibuat kebingungan dengan sikap istri nya yang mendadak menjadi pendiam dan gila kerja. Biasanya Karenina paling anti membawa pekerjaan nya ke rumah. Tapi susah seminggu ini tugas nya selalu ia bawa bahkan saat ini waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam tapi Karenina masih berkutat dengan tugas-tugas mahasiswa nya.

Meskipun sibuk tapi kewajiban nya sebagai istri  tidak membuat Karenina wanita itu lalai dalam menjalan kan nya. Tapi yang membuat Ravi pusing itu kenapa setiap ia bertanya pada istrinya hanya dijawab singkat saja. Dan Karenina seperti enggan menatapnya.

Kali ini berhasil Ravi dibuat kelabakan dengan perubahan sikap istrinya yang tiba-tiba. Ravi merasa ada yang hilang saat istri nya mendadak diam seperti ini. Ravi sudah berusaha mengajak Karenina berbicara tapi istrinya itu menolak berdalih banyak tugas mahasiswa nya yang harus ia periksa dan inputkan nilai nya pada sistem kampus.

Merasa mumet dengan pikiran nya Ravi keluar rumah berniat ingin mencari angin. Tapi matanya tidak sengaja mendapati sahabatnya–Narendra yang sedang membeli nasi goreng keliling di komplek perumahan mereka.

"Udah malem Ren. Masih aja makan!" sapa Ravi yang menghampiri Narendra yang sedang menunggu nasi goreng nya matang.

Narendra menoleh menatap sahabatnya yang jarang sekali keluar rumah tapi semalam ini malah keluar rumah "Gue dari kemarin ngidam banget. Kemarin ditungguin si mamang nya gak jualan." Balas Narendra yang mata nya tidak lepas dari nasi goreng yang sedang di masak.

"Enya kang, kamari teh abdi ngantosan pun anak anu teu damang di rumah sakit."
*Iya kang, kemarin saya nungguin anak saya di rumah sakit.

"Teu damang kunaon mang?"
*sakit kenapa mang?

"Eta biasa kang, lambung na. Da unggal dinten nga emaman mie goreng instan wae"
*biasa kang, lambung na. Soalnya setiap hari makanin mie instan goreng terus.

"Tos damang emang na mang? Gening si amang tos icalan deui."
*emangnya udah sembuh? Kok si mamang udah jualan lagi.

Penjual nasi goreng itu pun mengangguk "Atos alhamdulillah kang"

"Alhamdulillah" kemudian Narendra menatap Ravi yang sedari bengong menatap Narendra dan Mamang nasi goreng berbicara yang tidak begitu ia pahami, sebab kedua nya menggunakan bahasa sunda yang cukup halus. Sebagai koko cindo asli Surabaya  yang jawa sekali membuat Ravi tidak paham padahal pria itu sedari balita sudah tinggal di Bandung.

"Bengong aja lo! Mau nasi goreng juga gak?" Narendra menepuk lengan sahabat nya itu.

Ravi mengangguk "Mau deh, pedes ya? Lagi mumet soalnya."

Pengabdi Istri (The Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang