2. Naren Bulol Era

3.6K 275 24
                                    

***

Persahabatan itu ibarat kita ngompol di celana, setiap orang dapat melihatnya, tapi hanya anda yang bisa merasakan kehangatannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Persahabatan itu ibarat kita ngompol di celana, setiap orang dapat melihatnya, tapi hanya anda yang bisa merasakan kehangatannya

***

Di minggu pagi yang cerah Gavin mencuci mobil nya ditemani oleh putranya yang sedari tadi bermain air. Gavin terkekeh geli melihat putranya yang katanya ikut memandikan sepeda merah nya. Tapi jika diperhatikan sepeda nya tidak basah sama sekali, melaikan putra nya itu yang sudah basah-basahan. Alamat memandikan putra nya lagi ini mah.

"Ajen mana ya? Ajen kok gak kelual-lual sih?" Gumam Gavriel yang menatap rumah sobatnya sejak tadi.

"Semalem kan udah main sama Ajen. Belum puas emang nya?"

"Belum Papa, Iel kan mau sama Ajen telus." Balas Gavriel dengan lesu.

Gavin terkekeh sambil mengelap mobilnya "Mau ke rumah nya? Nanti papa anterin kesana. Tapi Iel jangan nakal ya? Jangan berantak-berantakin rumah Ajen. Kasian bunda nya Ajen nanti harus beresin. Oke sayang?"

Gavriel mengangguk semangat "siap papa!!"

Zizi yang baru selesai memasak sarapan berniat keluar untuk memanggil putra dan suami nya untuk sarapan pagi. Dan betapa terkejutnya wanita itu saat anaknya sudah kembali basah-basahan padahal 30menit yang lalu baru saja di mandikan. "Allahu akbar Gavriel! Mama kan udah bilang, boleh ikut papa cuci mobil tapi jangan ikut basah-basahan. Nanti masuk angin sayang"

"Emang angin nya lewat mana mama?"

Zizi menepuk dahi nya frustasi. Bingung harus menjawab apa karna ia sendiri bingung harus menjelaskan nya seperti apa supaya anaknya itu berhenti bertanya.

"Yaudah adek mandi lagi yuk? Habis itu kita sarapan."

"Habis itu ngapain lagi mama? Iel bosen" Tanya Gavriel yang masih anteng mencuci sepeda nya. Tidak. Lebih tepatnya menyiram-nyiram sepeda nya melalui selang yang tergeletak di dekat ban mobil Gavin.

"Yaudah adek mau kemana?"

Gavriel berhenti dari aktivitasnya lalu berdiri menatap mama nya "Mau main sama Ajen mama."

Zizi langsung menggendong putranya masuk kedalam rumah. "Yaudah mama bilang bunda nya Ajen dulu ya?"

"Kenapa halus bilang-bilang mama?"

"Gak sopan dong sayang. Adek kalau mau main harus minta izin yang punya rumah ya? Gak boleh sembarangan masuk"

"Tapi..tapi..tapi kok Om Idan boleh masuk lumah Ajen gak bilang-bilang mama?"

Zizi hanya bisa meringis tanpa menjawab pertanyaan anaknya yang selalu banyak tanya. Bukan tidak bisa menjawab hanya saja ibu beranak satu itu takut salah bicara yang menyebabkan putra nya akan salah paham.
"Mama mau telpon tante Yasmine dulu, sekarang adek mandi lagi ya? Bisa sendiri kan?"

Pengabdi Istri (The Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang