9. Dia datang

2K 247 51
                                    


***

Harus aku akui kamu membuatku jadi lebih religius

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Harus aku akui kamu membuatku jadi lebih religius. Aku jadi sering nyebut nama tuhan saat mengingat kelakuanmu.


-selamat pagi!-

***

Pagi-pagi Karenina merasa jantung nya nyaris lepas dari tempatnya tatkala mendapatkan kabar dari senior panutan nya sekaligus tetangga rumahnya. Yasmine.

Yasmine mengabari kalau suaminya sudah tiga malam demam tinggi akibat overwork. Padahal ia sangat hapal bagaimana disiplin nya seorang Raviandra Subagjo yang selalu tepat waktu, begitu pun saat bekerja.

Karenina saat itu juga sebenarnya sangat ingin menemui suaminya, tapi yang ia bingungkan adalah ia tidak bisa mengendarai mobil, karna terbiasa diantar jemput oleh suami nya atau jika Ravi tidak bisa menjemputnya akan ada supir keluarga yang ditunjuk oleh Ravi menjemput dirinya. Memang setergantungan itu Karenina dengan sang suami.

Namun setelah ia mendapatkan    telpon lagi Yasmine mengatakan akan ada yang jemputnya dan ternyata setelah satu jam ditunggu datanglah Zidan yang sudah stand by di depan gerbang rumah besarnya.

"Wiiiii Rafa makan apa tuh? Papa Idan mau dong..." Sapa Zidan saat melihat keponakan nya yang sedang memakan donat dengan wajah yang penuh coklat.

"Loti.." balas Rafa di gendongan ibunya. "Mau?"

Zidan terkekeh gemas "Engga buat Rafa aja"

"Maaf ya Bang Idan, jadi ngerepotin." Ucap Karenina saat Zidan membantunya membawakan tas besar ke dalam bagasi mobil Zidan.

"Santai aja sist... tadinya Yasmine keukeuh pengen jemput kamu. Tapi langsung di pelototin sama suaminya jadi langsung ciut dia. Jadinya abang aja yang jemput. Gapapa kan?"

Karenina tersenyum "Gak papa Bang, lagian Kak Yas lagi hamil,  yang ada aku minta maaf jadi ngerepotin kalian."

"Santai, yaudah yuk masuk. Biar Ravi cepet ketemu kalian."

Setelah memastikan Karenina duduk dengan aman bersama dengan putranya, Zidan pun mulai melajukan mobilnya menuju kompleks perumahan mereka. Yang letaknya cukup jauh dari kediaman orang tua Karenina di daerah Batu Nunggal. Sedangkan kompleks perumahan mereka berada di daerah Dago.

"Lagi ribut gede ya Nin?" Tanya Zidan memecahkan keheningan diantara mereka.

Karenina hanya bisa meringis malu "Biasalah Bang, namanya juga rumah tangga. Pasti ada ribut-ributnya"

Zidan tersenyum "Apapun masalahnya, cepet selesaikan kepala dingin ya dek. Kamu tuh udah abang anggap kaya adik sendiri kaya Yasmine. Kalau mau ngambek boleh, tapi jangan sampe ada pisah-pisah. Dulu abang nyaksiin banget gimana hancurnya Yasmine sama Naren karna perpisahan mereka. Tapi alhamdulillah masih jodohnya. Tapi kamu jangan ikutin jalan mereka. Selagi masih bisa di mediasi, dan kompromi kalian pasti baik-baik aja. Percaya deh. Apalagi kalian ada Rafa, kasian jadi korban keegoisan orang tuanya." Ucap Zidan dengan bijaknya.

Pengabdi Istri (The Series)Where stories live. Discover now