TL 25

1K 161 191
                                    

Ara sudah menamatkan meeting nya yang pertama meskipun pikirannya berantakan dan entah melayang kemana bahkan sedari tadi Shella memerhatikan Ara beberapa kali tatapannya kosong, setelah semuanya orang meninggalkan ruangan Shella berjalan ke arah Ara yang menompang dahi dengan menyatukan kedua tangannya

"Ra are you okay?!" Ara sedikit terperanjat ia menatap Shella yang sudah berada di depannya

"Yah, i'm fine!" Jawab Ara meskipun Shella sangat tak yakin ia melirik jam dinding yang menggantung

"Waktunya istirahat mau makan bareng? kayanya aku tau makanan enak dan ga jauh dari sini" Ara tersenyum menggeleng pelan mencoba menolak ajakan Shella dengan halus

"Thanks shell, tapi kayanya aku makan di sini aja" Shella tak memaksa ia mengangguk mengerti tangannya terangkat mengusap pundak Ara

"Kabarin aku kalo kamu butuh sesuatu, aku pulang dulu ya" ujarnya sangat lembut menyapa pendengaran Ara

"Iya shell, take care!"

Tadinya Shella berharap Ara menerima ajakan untuk makan bersama, Tapi ternyata ini masih belum waktunya dengan lapang dada Shella melangkahkan kakinya keluar dari ruangan meeting perusahaan Ara meninggalkan Ara sendirian disana

Selepas kepergian Shella Ara benar benar menjatuhkan kepalanya percakapan ayahnya tempo hari lalu disusul percakapannya dengan Anin dan terakhir pertemuan Gracio Shani. Semua adegan itu terputar secara beruntun di pikirannya bahkan semua suara itu seakan berada di dekat telinga Ara itu membuat Ara frustasi hingga tak bisa berkonsentrasi bahkan di dalam rapatnya barusan, kesal dengan dirinya sendiri Ara menggebrak meja setengah kaca di depannya kemudian pergi dengan langkah lebar

Sejujurnya hanya satu yang Ara rasakan takut jika Shani benar-benar meninggalkannya meskipun sudah Ara saksikan sendiri bahwa semuanya ketakutan itu sudah terjadi Shani kembali bersama Gracio bukankah cinta memang selalu menemukan jalannya sendiri. Ara berjalan ke arah resepsionis yang berada di lantai ruangannya Ara sedikit mengganggu karyawannya yang tengah beristirahat itu

"Ada apa tuan?" Ujarnya cekatan saat Ara berdiri disana

"Saya cuma mau bilang jangan ada yang temuin saya siapapun itu tanpa terkecuali!" Dia mengangguk menuruti perintah Ara

"Baik tuan!"

Ara masuk ke dalam ruangannya lalu menguncinya dari dalam Ara bergerak menutup semua akses cahaya yang masuk ke dalam ruangan membuatnya berada di dalam kegelapan kali ini berikan waktu untuk Ara berdamai dengan semuanya ditengah keheningan

Ara harus menerima semua hal yang sudah terjadi dalam hidupnya tentang semua pengorbanan yang sudah ia berikan dan tentang hal yang akan hilang di dalam hidupnya. Biarkan Ara berbicara dengan dirinya sendiri agar dia lebih berlapang dada untuk menerima apa yang akan terjadi selanjutnya

Jam istirahat sudah berlalu tadinya Oniel berniat memberi tahu jadwal Ara berikutnya tapi tak seperti biasanya dia di hadang oleh Jesslyn Oniel jelas langsung mengerutkan keningnya tak biasanya Jesslyn melarangnya masuk ke ruangan Ara

"Maaf pak hari ini boss ara gamau ketemu sama siapapun!"

"Loh gue kan sekretarisnya ko gaboleh masuk?!" Tunjuk Oniel pada dirinya sendiri

"Iya gue paham tapi kali ini serius boss ara sendiri yang minta!" Ujar Jesslyn lagi menghela nafasnya karena Oniel sedikit batu

"Kenapa? dia ada jadwal loh bentar lagi meeting sama bagian keuangan" Jesslyn mengangguk mengerti

"Iya pak daniel tapi ini perintah dari beliau langsung, boss ara ga mau ketemu sama siapapun tanpa terkecuali nanti saya infokan ke pa marcus ketua keuangan kalo boss minta rapat di undur" Oniel menggaruk kepalanya sendiri ada apa dengan Ara, Oniel rasa tadu Ara masih baik baik saja

TWO LOVEWhere stories live. Discover now