TL 4

799 115 57
                                    

Fajar kembali menyingsing menampakan wajahnya menghangatkan alam semesta dengan cahayanya, pagi yang berbeda karena hari ini tepatnya di hari Minggu, Ara harus bangun dengan pemandangan sepasang baju adat pengantin di depannya ia menggeleng pelan merasa ini adalah hal yang seharusnya tidak ia lakukan

Ara membuka gordeng kamarnya membiarkan cahaya matahari masuk meskipun masih terlihat malu malu, Ara menyambar handuknya lalu memasuki kamar mandi untuk melakukan semua ritualnya pagi ini

Keadaan tak kalah heboh berada di kamar teman temannya yang saat ini tengah bersiap dengan menggunakan seragam pager bagus, Zee, Oniel, Mira, dan Olla tampaknya sangat antusias untuk acara hari ini melebihi Ara sendiri

Sama halnya di tempat sebrang Shani tengah bersiap di temani oleh teman temannya Feni tersenyum haru melihat pantulan Shani di kaca rias terlihat sangat sangat cantik, aura Shani begitu terpancar meskipun tak ada senyuman sedikitpun di bibirnya hari yang harusnya menjadi hari paling bahagia di hidup Shani, menjadi hari yang paling Shani sesali seumur hidupnya jika bisa ia lebih memilih untuk menghilang dari sini

Gaby mengusap pundak Shani menyadarkannya dari lamunannya memang tak ada raut bahagia sedikitpun tetapi Gaby, Feni, Sisca cukup mengerti akan situasi saat ini mereka tak bisa melakukan apapun selain memberikan semangat pada sahabatnya itu, Cindy tak ada disini ia akan menyusul bersama Jinan juga Gito nanti

"Anin kemana?" Pertanyaan itu lolos di bibir Shani setelah menyadari satu sahabatnya tak ada disini

"Kemarin dia telpon gue, dia ada fashion show di paris brand dia salah satunya yang bakal di tampilin sayang banget kan gabisa dateng maaf katanya shan!" Shani mengangguk lalu kembali diam termenung

Ara menatap pantulan dirinya di depan cermin baju adat sunda yang melekat pada tubuhnya terlihat sangat pas entah siapa yang memiliki ide seperti ini yang jelas Ara tebak ini permintaan kakanya, karena setahu Ara semua persiapan ini dilakukan oleh Shani dan Gracio tidak melibatkan campur tangan kedua orangtuanya dream wedding yang mereka berdua ciptakan

"Anjing ganteng banget cok!"

Olla menyembulkan kepalanya hampir saja Ara memukulnya dengan sendal yang ia pakai membuat Olla berlari kabur dari sana, Ara menggelengkan kepalanya ada ada saja kelakuan temannya yang satu itu, setelah kepergian Olla dua orang perias menghampiri Ara untuk sedikit memoles wajahnya juga merapikan pakaian Ara

Setelah seluruh persiapan selesai semua rombongan turun menuju lobby disana mobil mereka sudah disiapkan oleh para bodyguard keluarga Warly yang saat ini tampak gagah dengan seragam batik yang mereka kenakan beberapa media juga mendatangi hotel tempat Ara dan keluarganya menginap salah satunya peliput berita terkenal yang tak pernah absen dalam kejadian atau tragedi apapun Sisil News

"Kamu gila nan! Kenapa baru bilang sekarang?!"

"Aku bingung cindy, anin hamil siapa yang mau tanggung jawab kalo bukan gracio!" Balas Jinan memukul stir mobilnya

"Kenapa mereka malah pergi?!"

Jinan menggeleng, Gito yang duduk di kursi belakang menyandarkan punggungnya ia tak percaya mendengar penjelasan Jinan barusan

"Aku gabisa hubungin nomor gracio, makannya aku hubungin anin kalo shani nikah sama arash!" Jinan kembali memukul stir mobilnya karena merasa gagal menjalankan tugas dari sahabatnya

"Ini gila, jadi gracio udah nikah sama anin?" Tanya Gito Jinan mengangguk, lagi lagi Gito speechless

"Gaada yang bisa hentiin semuanya kecuali gracio sendiri nan!" Cindy mengusap tangan Jinan sedikit menenangkannya

"Gamungkin, semuanya udah terlambat gracio harusnya terbang kemarin buat gagalin semuanya, itupun kalo anin kasih tau dia!"

Gito mengangkat bahunya Jinan termenung benar juga perkataan Gito jika Anin menyampaikan pesannya Gracio pasti akan langsung terbang dari paris kemarin tetapi seperti tak terjadi apapun Gracio masih anteng bahkan tak membuka ponselnya sama sekali

TWO LOVEWhere stories live. Discover now