🌼SELINGKUH🌼

10 5 0
                                    

Jam 10:45

Jam-jam murid-murid lagi istirahat berkeliaran keluar dari kandangnya.

Linda yang baru masuk ke kelas setelah kembali dari habitatnya

WC

Justru melihat Nina yang cemberut

"Lu napa dah Nin! Cemberut mulu kayak muka b4"

"Sialan lu Lin! Gw lagi sedih tau..." Galau Nina menatap lekat ke ponselnya.

"Mang kenapa?" Tanya Linda tidak tega.

"Ini si Saripudin! Belum jemput gw ke kantin" Keluh Nina pelan.

"Tumben amat tuh anak" Satu alis Linda terangkat.
"Yaudah gw cari dulu tuh anak ada dimana, lu bertapa cari kodam aja disini" Suruh Linda.

"Ya" Angguk Nina lesu, kemudian bertapa dengan tenang.

🌼
.
.
.
🌼

Di tengah koridor sekolah, mata Linda sibuk mencari muka si Saripudin yang belum terlihat batang hidungnya.

"Weh! Wanto!" Panggil Linda ketika melihat Wanto teman sekelas Saripudin.

"Oy! Nape" Sahutnya.

"Lu liat si Saripudin gak!?"

"Saripudin?" Pikir Wanto bingung.
"Saripudin siape dah?"

"Saripudin bego! Temen kelas lu! Pacarnya Nina woy!!" Linda ngegas kesal dengan Wanto.

"Oh si Sarpud! Tuh ada di rooftop" Arah Wanto memberitahu.

"Nah!"
Sergah Linda
"Dari tadi kek! Thanks ya To" Linda pamit segera berlari ke kelasnya.

🌼
.
.
.
🌼

Brak!

"Woy Nina!!" Linda datang dengan suara menggelegar.

"Eh buset!! Hampir aja gw keselek pentol" Keluh Markonah mengelus dadanya.

"Sorry Mar!" Linda meminta maaf tidak sengaja.
"Nin! Cepet ikut gw sialan!" Ajak Linda semakin memaksa.

"Ya ya sabar kali!" Nina berjalan mendekat.

Dan, tanpa pikir panjang Linda menarik tangan Nina mengajaknya berlari menaiki tangga.

"Eh- eh? Jangan cepet-cepet Lin! Gw kayak mau di ajak mati sama lu" Gerutu Nina dengan mata melebar.

"Hah! Diem lu"

Sampai di rooftop, napas mereka berdua tersengal hebat. Kemudian beralih kaget saat melihat si Saripudin sedang menggenggam tangan cewek lain.

Mereka yang melihatnya langsung melongo dengan mulut yang ternganga lebar.

"Dia si Silvi Kaji Dairoh kan?" Tanya Linda memastikan.

Nina mengangguk masih melongo

"Dia dari kelas Ipa 2 kan?" Tanya Linda lagi.

Dan jawaban yang sama mengangguk sambil melongo

"Kamu kok cantik banget sih hari ini~ aku jadi makin sayang" Gombal Saripudin dengan senyuman yang membuat mual.

"Ih~ kamu... Aku jadi malu" Silvi memukul lengan Saripudin sejenak.

Lalu meletakan kepalanya di bahu Saripudin.

"Nin?" Celetuk Linda.

"Hm!" Jawab Nina dengan mata yang masih menatap lurus.

"Lu pernah pegangan tangan sama si Saripudin?"

"... Gak pernah" Geleng Nina dongo.

"Lu pernah letakin kepala di bahu Saripudin?"

"Enggak" Geleng Nina lagi.

"Kalau gitu!" Linda mengalihkan pandangannya lurus.
"Woy SARIPUDIN !!" Teriak Linda memanggil.

Membuat mereka berdua langsung menoleh lalu tersentak kaget dan melepas genggamannya.

Linda dan Nina berjalan mendekat.

"Eh? Eh Linda" Gagap Saripudin melihat Linda yang sudah marah kayak banteng.

"Lu selingkuhin sahabat gw!!" Tuding Linda tidak terima.

"E... Enggak" Geleng Saripudin gugup.

"Wah! Sialan lu, rasain nih!!" Linda yang emosi karena Saripudin tidak mau jujur.

Langsung mengambil sepatunya, dan menciumkannya ke hidung Saripudin.

Bruk!

Saripudin yang sedang duduk terjungkal kebelakang pingsan tidak kuat dengan bau sepatu Linda.

"Wah! Keren Lin" Nina bertepuk tangan kagum.

"Eh? Eh?" Silvi panik melihat Saripudin sudah terkapar pingsan.

"Kabur!" Silvi beranjak berdiri tidak mau ikut kena amukan Linda.

"WEH! DAIROH!!" Seru Linda langsung menarik kerah Silvi.

"Mau kabur lu hah!" Tebak Linda sudah tau.

"Rasain nih!" Linda langsung menjambak rambut Silvi kencang.

"AKH!! AKH" Teriak Silvi kesakitan dengan tenaga Linda.

"Wah Lin! Daebak!!" Nina mengacungkan kedua jempolnya merasa bangga.

BRUK!

Linda mendorong tubuh Silvi sampai tersungkur jatuh.

Drap

Drap

"Ada apa? Kenapa kalian ribut!?" Tanya Pak Bambang guru kimia datang.

"Eh gapapa pak? Kita cuman lagi latihan drama aja" Geleng Linda dengan rambut sudah seperti singa.

"Iya pak! Kami cuman lagi latihan aja" Angguk Silvi mengiyakan, tidak mau kena masalah juga.

"Oh yaudah, lanjut" Perintah pak Bambang lalu pergi.

"Hehe siap-siap aja Lu" Linda kembali menjambak rambut Silvi kencang.

"AKH!! AKH!!"

"Aduh..." Saripudin terbangun menekan kepalanya.

Nina yang menyadarinya segera mendekat.

"Duh... Nin maafin gw" Pinta Saripudin.

Nina diam, mengambil bunga melati pemberian Saripudin satu minggu lalu yang sekarang sudah layu.

Kenapa masih di simpan Nina?

Ya, karena dia udah cinta berat-berat banget.... Sama si Saripudin, tapi ya mau gimana lagi, orang sekarang dia selingkuh.

"Makan nih!" Nina menjejalkan bunga melati layu ke mulut Saripudin.

"Hmph!" Saripudin menolak keras.

"EMAK TOLONG!!" Teriak Saripudin.

Mengambil kesempatan Nina langsung memasukkan bunga itu ke mulut Saripudin.

***
TBC

The Linda & Nina StoryWhere stories live. Discover now