5. Senja dengan bapak

18 13 5
                                    

Seminggu setelah perkara Lisa yang tidak sengaja melihat notifikasi pesan di ponsel Frista, membuat Lisa seperti agak membatasi pertemanannya dengan Frista. Lisa yang biasanya berangkat dan pulang sekolah menebeng dengan Frista, setelah seminggu lamanya dia berangkat dan pulang menggunakan bus.

Lisa bukannya marah kepada temannya itu, hanya saja dia sedikit menghindari Frista untuk mengurangi rasa sakit hati. Dan soal Lisa yang mengagumi Ezi dari jauh, Lisa akan berusaha untuk menghilangkan rasa itu, karena lebih cepat lebih baik, jika terlalu lama maka akan lebih sakit lagi. Lisa pikir Ezi orang yang tepat untuk dikagumi. Nyatanya tidak seperti dugaannya. Lelaki itu terlalu friendly menurutnya.

Saat ini, Lisa berjalan dari halte bis menuju rumahnya setelah pulang sekolah. Hari ini pulang lebih awal dari biasanya, katanya ada rapat guru, dan akhirnya semua murid di bubarkan. Gadis itu berjalan di tepi jalan, cuaca panas yang terik membuat Lisa sesekali menyeka keringat yang berada di dahinya. Tidak perlu waktu lama, gadis itu sudah hampir sampai di rumahnya.

Dengan nafas yang ngos-ngosan Lisa langsung masuk ke rumahnya sampai lupa mengucapkan salam, dia kira tidak ada siapapun di rumah. Ternyata, ada adiknya sedang duduk di meja makan, di depannya sudah ada sepiring nasi, lengkap dengan lauk nya.

Fara menatapnya dengan tatapan penuh selidik, sedangkan yang ditatap seperti kebingungan. "kenapa? Ada yang salah?" Lisa bertanya kepada adik perempuannya itu.

"Kok jam segini udah pulang? Kakak bolos ya!" tuduhnya, sembari menodongkan sendok ke arahnya. "Aku aduin ke ibu lho kak!" lanjutnya, masih tetap menuduh.

Lisa menampik sendok tersebut, "apaan si!, Gue pulang cepet karena ada rapat guru." jelasnya.

Adiknya hanya menyengir setelah mendengar penjelasannya.

"Ibu masih di warung?" Lisa bertanya. Adiknya hanya menjawab dengan anggukan kepala.

Lisa beranjak dari sana, menuju kamar, satu tangannya menenteng tas sekolah miliknya. Setelah sampai di kamar, Lisa meletakkan tasnya di sembarang tempat. Gadis itu segera merebahkan tubuhnya di kasur. Lelah sekali rasanya setelah berjalan dari halte menuju rumah, dengan panas terik yang menyengat kulit.

_____

"Bangun, kak!" suara nyaring adiknya. Mengusik Lisa dari tidur siangnya. Gadis itu perlahan membuka mata, beberapa kali juga menguap.

"Udah sore lho, kak!"

Mendengar perkataan dari adiknya, sontak membuat Lisa segera bangkit dari tidurnya. Gadis itu duduk dengan pandangan yang masih bingung. "Hah? Udah sore?" tanyanya.

"Iya, kakak tidur dari pulang sekolah." tutur adiknya. Setelah itu Fara keluar dari kamar Lisa, memang niatnya untuk membangunkan kakaknya karena disuruh ibu, kalau nggak disuruh mana mungkin anak itu mau membangunkannya.

"Duh, ketiduran gue." Lisa meraup wajahnya dengan kasar. Padahal, niatnya akan mengerjakan tugas sekolah bersama teman-temannya setelah pulang sekolah, tapi dia malah ketiduran.

Gadis itu mengedarkan pandangan, mencari keberadaan ponselnya. Setelah terlihat, Lisa segera mengambil ponselnya yang berada di atas nakas. Dia segera membuka GC yang pasti sudah ramai.

BACOT GENG!

Frista: gimna, jdi ngerjain tugs barng ga?

Ina: ga tau, gimana yang lain?

Rhena: gw ngikut aja si

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 24 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

TAKDIR TIDAK SELALU BAIK Where stories live. Discover now