4. Sekedar pengagum

40 32 10
                                    

Happy reading ^_^

Pagi di hari minggu, kerap kali menjadi alasan seseorang untuk bermalas-malasan, setelah enam hari penuh menjalani kegiatan masing-masing. Begitupun dengan Lisa, gadis itu baru saja bangun dari tidurnya, segera melihat jam di layar ponselnya, di sana menunjukkan pukul 09.37.

Lisa bangkit dari tidurnya, dia duduk dan menjadikan kepala ranjang sebagai sandaran. Lisa kembali membuka ponselnya, menyalakan data seluler, dan membuka aplikasi WhatsApp di sana. Terlihat ada beberapa chat masuk, pastinya dari teman-temannya. Dia menekan chat paling atas, grup yang berisikan empat anggota itu selalu ramai.

BACOT GENG!

Frista: weekend pda mau kmna, nih?

Rhena: gue si, stay di rmh

Ina: gw juga. Ayok lah kumpl!

Frista: bwolehh

Rhena: gue si, gas aja ya. Kapanpun ready

Ina: kaya apaan aja lu, pake ready" an

Frista: mau kumpul di mana nih?

Ina: terserah si

Rhena: Lisa mana, dari tadi belum nongol dia

Ina: belum bangun mungkin

(Anda)
morning guys!
gue baru aja bangun, dah rame kalian

Frista: nah, tu ank baru muncul

Ina: bener kan, baru bangun

(Anda)
main ke rumah gue aja sini, sepi ga ada orang

Rhena: oke sipp

Ina: gw mandi dulu bentar

(Anda)
oke, gue tunggu


Lisa segera bangkit dan beranjak menuju kamar mandi, rumahnya terasa sangat sepi, orang rumah mungkin sudah pergi dari pagi. Ibu sudah pasti ke warung, ayah bekerja, dan mengingat ini hari libur, bisa dipastikan adiknya sedang bermain ke rumah temannya dari pagi.

Lisa berjalan menuju kamar mandi yang letaknya bersebelahan dengan dapur. Saat dia melewati meja makan, matanya terpaku dengan dua kotak sepatu yang berada di atas meja. Lisa mendekatinya, membuka satu kotak yang lebih besar dari satu kotak sebelahnya. Terlihat sepasang sepatu baru berwarna hitam dengan sedikit warna putih di bawahnya. gadis itu bertanya-tanya dalam hati, siapa yang membeli sepatu ini? Dan untuk siapa?.

Akhirnya, dengan rasa penasaran yang sudah memuncak, Lisa kembali ke kamarnya, mengambil ponsel untuk menanyakan perihal sepatu ini kepada ibu. Saat dia membuka chat room dengan ibunya, kebetulan sekali saat itu Lestari sedang aktif.

Ibu❤️
Online

Bu, kotak sepatu di atas meja makan punya siapa ya?


Itu buat kamu sama Fara, tadi malam bapak lembur. Pas pulang bawa sepatu baru buat kamu dan adikmu.

Oh gitu bu, bilangin bapak, makasih.

Iya.

Lisa menyunggingkan senyum kecil, bapaknya ini pengertian sekali. Kemarin-kemarin, Lisa mengeluh karena sepatunya sudah kekecilan dan warnanya juga sudah pudar, dan sekarang langsung dibelikan yang baru. Ya, walaupun harganya tidak semahal sepatu teman-temannya yang lain. Tapi, Dia sudah bersyukur sekali sudah dibelikan sepatu baru.

TAKDIR TIDAK SELALU BAIK Where stories live. Discover now