REALISASI

0 0 0
                                    

Happy reading, readers!



Suara kendaraan berderu, banyak kendaraan berlalu lintas untuk bermacam tujuan. Bekerja, sekolah, dan aktivitas lainnya. Begitupun Farra yang sekarang berada diboncengan Shaka. Dua sejoli yang sedang menuju ke sekolah.

Setelah sampai, Shaka langsung memasukkan motornya ke dalam parkiran yang tersedia. Keduanya menjadi pusat perhatian siswa-siswi Jatinegara.

"Ka, diliatin tau! Malu!" Ucap Farra.

"Lucu banget sih lo! Emang kenapa? Kita kan pacaran," Jawab Shaka tenang.

Farra pun gelagapan, "Maksudnya, nggak gitu. Mereka kan nggak tau kalo kita pacaran,"

"Oh, mau di publish, bilang dong! Abis ini ya?" Ucap Shaka dengan mengacak rambut Farra yang tingginya hanya sebahu.

"Nggak gitu!"

"Lo malu ya punya cowok kayak gue?" Rendah Shaka.

"Bukan, Ka. Gue takut diserang tuh sama fans-fans lo itu! Serem tau!"

Shaka terkekeh, "Aman, sayang! Nggak ada yang bisa gangguin lo selama ada gue!"

"Gue anter ke kelas!" Ucap Shaka dengan menggandeng tangan Farra menuju kelas gadis itu. Dan hal itu membuat siswa-siswi yang berada didekat mereka histeris. Namun tak dipungkiri, terlihat sesosok mata yang memandangi mereka dengan tatapan tidak suka.

Setelah sampai, Shaka segera pamit pada gadisnya untuk pergi.

"Langsung ke kelas?" Tanya Farra.

"Kenapa? Nggak mau gue tinggalin, ya?" Goda Shaka menyentuh hidung mancung Farra dengan telunjuknya.

"Yang bener, Shaka!"

"Mau kantin sebentar, ditungguin temen-temen." Serius Shaka menatap Farra dalam.

Farra mendengar jawaban Shaka mengangguk mengerti, kemudian berucap, "Yaudah deh, jangan bolos!"

Shaka mengusap rambut panjang terurai Farra gemas, "Siap Princess!"

Kemudian berjalan meninggalkan 11 IPA 5 menuju kantin.

°°°°°

Terlihat keadaan kantin tidak ramai, hanya terlihat beberapa siswa yang sedang berdiri di beberapa stand untuk membeli makanan.

Beralih dibangku kantin, terdapat beberapa siswa dengan tampilan yang tidak mencerminkan diri sebagai pelajar. Baju tidak dimasukkan, dasi yang seharusnya bertengger di leher, sekarang berada dikepala, sebagai ikatan. Sepatu yang tidak berwarna hitam, mengepulkan asap rokok, dan berisik.

Kemudian Shaka menghampiri mereka. Bukan untuk menegur, namun ikut bergabung kedalam perkumpulan itu.

"Wedeeeh! Kemana aja lo? Kok tumben lama?" Tanya seorang cowok yang dikenal siswa-siswi dan para guru adalah siswa nakal, memiliki banyak pacar, dan tidak taat peraturan. Dia adalah Genta Gamaliel.

"Pacaran lah! Temen lo itu punya cewek sekarang," Belum sempat Shaka menjawab, pertanyaan Genta ditanggapi dahulu oleh cowok bernama Lingga Sesarrio.

"Bener, Bos?" Tanya salah satu diantara mereka guna meyakinkan. Pasalnya, ucapan Lingga kerap nyeleneh.

Shaka mengambil posisi duduk diantara mereka sebelum menjawab. Pandangan teman-temannya mengikuti arah Shaka, menunggu jawaban cowok itu.

Kemudian hening, "Apa?" Tanya Shaka karena merasa diperhatikan.

"Babi!"

BLIND LOVEWhere stories live. Discover now