"Sebentar aku perlu pergi dulu, aku akan kembali dalam waktu beberapa menit," ucap Yeonjun sambil bangkit dari duduknya.

Orang-orang di grupnya itu mengangguk, lalu Yeonjun segera berjalan pergi dari anggotanya.

Sedangkan mereka berempat saling bertatapan entah Yeonjun mau bertemu dengan siapa, tapi kali ini mereka sepertinya saling mengerti.

"Bertemu dengan pengawalnya?"

"Ya bisa jadi, Pangeran juga perlu mendengar apapun dari pengawalnya walaupun beda grup sekalipun."

Soobin menyimak, dia juga menebak hal yang sama.

"Apakah Pangeran mencari info soal grup lain?"

Mata Soobin menoleh kearah Arabella yang baru saja mengatakan hal tersebut.

"Tampaknya tidak, Pangeran sepertinya tidak membutuhkan informasi seperti itu, dia bisa dalam segala apapun tanpa bantuan kecil dari pengawalnya," balas Soobin yang membuat Arabella langsung mengangguk paham, dia salah bicara tadi.

Jade juga setuju, lalu Marvin hanya tersenyum dan senyuman itu membuat Soobin tersadar.

Mata Soobin menoleh kearah Marvin dengan tatapan bertanya.

"Kenapa?"

"Enggak, aku senang saja jika kamu akhirnya bisa berbaur sama Pangeran, gak selalu berdebat terus."

Saat mendengar itu Soobin cuma tersenyum kecut, kesan dia sama Yeonjun emang sejelek itu ya sampai di anggap suka berantem sepertinya oleh anak grupnya.

Beda hal dengan Yeonjun yang menghampiri pengawalnya sesuai dengan tebakan dari grupnya tadi.

Dia memilih untuk bersandar di pohon yang ada di belakangnya sambil mendengar informasi dari pengawalnya.

Bukan soal camp ini, karena Yeonjun akan fair, dia tidak membutuhkan informasi tambahan dari pengawalnya.

Bahkan pengawalnya berkata untuk menyerang grupnya saja, tapi Yeonjun gak butuh, dia gak butuh validasi lebih hanya karena berhasil menyerang grup lain, tidak berguna, enakan juga dia sampai dengan cepat ke laut.

"Anda mengalami kesulitan selama satu grup dengan Soobin Avaline, Yang Mulia?"

Mata Yeonjun melirik ke pengawalnya lalu menggelengkan kepalanya, dia gak merasa kesulitan sama sekali walaupun satu grup sama pengkhianat sekalipun.

Lagipula selama Soobin gak melakukan hal aneh-aneh cowok itu aman.

Dan juga, jika Soobin memang berniat buruk kepadanya, saat dia tertidur tadi, cowok itu bisa melakukan apapun saat itu juga.

Tapi buktinya gak ada yang terjadi, malah dia kaget saat ada tangan yang sedang memeluk erat tubuhnya tadi pagi, Soobin tidak tau akan hal itu, kalau tau mungkin dia akan malu sekali.

Karena memeluk laki-laki yang selalu menjadi teman berdebatnya selama di grup.

"Informasi tentang Soobin yang lain, kalian mendapatkannya?"

"Tidak ada Yang Mulia, maaf sekali tapi kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan informasi tentang Soobin dan keluarga Avaline-"

"Maaf memotong, Yang Mulia."

Pengawal Yeonjun yang lain kali ini berucap juga, Yeonjun mengangguk, dia menyuruh pengawalnya juga bicara.

"Saya punya informasi tentang Soobin, tapi tidak tau ini informasi berguna atau tidak."

Yeonjun memiringkan kepalanya, hm? Dia jadi penasaran dan tertarik akan hal ini, dia menyuruh pengawalnya untuk lanjut bicara.

"Katakan saja tidak peduli itu berguna atau tidak."

The Forever Ties -yeonbinWhere stories live. Discover now