BAB (21)

14 5 3
                                    

"Sedang apa?!" Tanya Manda begitu pintu Apartemen terbuka.

"Kau dari mana saja?" Bukannya menjawab, Gyumin malah balik bertanya.

"Kenapa meninggalkan aku dengan orang ini?!" Kesal Doohyun.

"Aku mencari angin segar. Aku akan ke suatu tempat, tolong tinggalkan aku!" Ujar Manda dan berlalu pergi dari hadapan dua Pria tersebut.

"Pergilah!" Usir Doohyun kepada Gyumin.

"Kau!" Gyumin nampak kesal saat mendengar ucapan Doohyun.

"Kalian berdua harus meninggalkan tempat ini!" Tegas Manda. Doohyun yang tak terima diusir pun berjalan ke arah Manda.

"Kau juga!" Lanjut Manda menatap kesal ke arah Doohyun.

"Sayang, aku salah apa?" Rengek Doohyun yang tak ingin meninggalkan Manda.

"Tidak, kali ini aku memang butuh waktu untuk sendiri," ujarku dan pergi menuju kamar.

Manda menoleh dan menatap kedua orang tersebut.
"Pergilah!" Lanjutnya, masih terlihat dengan raut wajah kesal.

Doohyun dan Gyumin pun saling menatap kesal, dan mereka kini pergi meninggalkan Apartemen Manda.

Keesokan harinya.

Manda yang sedang membereskan meja di kamarnya, Dengan tidak sengaja Ia menjatuhkan buku buku di atas meja tersebut.

"Uh, sialan!" Manda membereskan kekacauan akibat ulah Doohyun dan Gyumin. Lalu, dia menemukan kartu nama Ryu na, pemilik dari sebuah butik.

"Apa aku terima tawaran itu? Apakah aku bisa?" Gumamku dan sejenak memikirkannya.
"Baiklah, mari kita lakukan hal baru!"

Butik fairy.

"Wah, apa ini benar butiknya? Besar sekali," Gumam Manda sembari melihat bangunan besar di hadapannya.

"Permisi, ada yang bisa saya bantu?" Sapa seorang karyawan dari butik tersebut.

"Apa benar ini alamatnya?" Tanya Manda sembari memperlihatkan kartu nama butik yang ada di tangannya.

"Benar sekali, silakan masuk. Saya akan mengantarmu ke CEO nya langsung," Ujar karyawan tersebut.

Di ruang CEO fairy butik.

"Permisi, ada yang ingin bertemu dengan Anda," Seru Karyawan ketika pintu ruangan tersebut terbuka.

"Izinkan." Sahut sang CEO.

"Selamat siang," Ucap Manda mendorong pintu agar lebih terbuka sedikit lebar.

"Wah, silakan duduk!" Kejut Ryu na saat melihat Manda masuk, dan wanita ini pun tersenyum dengan sangat antusias.

"Emm, apakah tawaran itu masih berlaku?" Tanyaku ragu.

"Tentu saja! Aku sangat menantikan kedatanganmu ini. Apa kau ingin menanda tangani kontraknya sekarang juga?" Tawar Ryu na sembari menyodorkan surat kontrak.

"500 Juta Won?" Manda nampak terkejut saat membaca surat kontrak yang ada di atas meja.

"Apa terlalu sedikit? Aku akan menambahkannya. Kau juga bisa mendapatkan bonus," Ujar Ryu na.

"Tidak, ini kontrak yang besar, dan hanya tiga tahun?"

"Kau pantas mendapatkannya, ini bukanlah jumlah yang besar. Jadi terimalah!"

"Anda langsung menyodorkan kontraknya tanpa berbasa-basi terlebih dulu?" Tanya Manda sembari menandatangani surat kontrak tersebut.

"Aku sudah menantikan ini sejak lama, jadi sudah tidak sabar untuk bekerja sama dengan Anda,"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: 20 hours ago ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Mandalika In 한국KoreaWhere stories live. Discover now