BAB (17)

18 5 2
                                    

"Berhati-hatilah. Ingat apa kata Mama... jangan membuat masalah lagi!" Titah Mama Manda penuh peringatan.

"Iya, Ma. Manda pergi dulu ya, Pa... Ma," pamitku lalu melambaikan tangan ke arah mereka.

Di dalam pesawat.

"Aku sudah tidak sabar untuk menemuinya," Gumamku sembari tersenyum ke arah luar jendela.

Setelah beberapa jam kemudian, setibanya di Korea.

Aku menghirup udara Korea.
"Aku merindukan suasana ini," Gumamku.

Saat berjalan ke arah luar, tanpa sengaja aku menyaksikan sepasang kekasih yang tengah berpelukan dan aku pun tersenyum ke arah mereka. Dan mengingatkanku pada perpisahan di tiga tahun yang lalu yang membuat dadaku terasa sesak. Aku pun menenangkan diri dan melanjutkan perjalanan.

Setelah sekian lama, aku pun kembali ke Apartemen ini, dan menempatinya. Aku mengambil ponsel dari dalam tas dan melihatnya.
"Haruskah aku menghubunginya sekarang? Emm, sekarang bukan waktu yang tepat!" Gumamku.

Malam pun tiba, Pusat perbelanjaan.

Aku sedang berbelanja dan memilih beberapa pakaian yang ingin ku beli.
"Wah, ini keluaran terbaru?" Seru aku begitu melihat pakaiannya.

"Permisi," Sapa Ryu na dari arah belakang.

Aku pun menoleh dan melihat wanita itu yang tersenyum kepadaku.
"Ya," Singkatku.

"Apa kau masih mengingatku? Saya pernah memintamu untuk bekerjasama."

Manda mencoba mengingat dan berfikir sejenak.
"Oh! ya, tentu saja. Maafkan saya, saya tidak bisa menghubungimu waktu itu."

"Ah, tidak apa. Jadi, bagaimana jika anda menanda tangani kontraknya saat ini. Saya sungguh tidak sabar bekerja sama dengan anda!" Tukasnya dengan senyuman di wajahnya.

"Berikan aku kartu nama mu, saya akan menghubungimu nanti,"

Dia pun memberikan kartu namanya.
"Saya sangat menantikan kabar darimu! Terima kasih." Ucap Ryu na.

Aku mengangguk dan tersenyum kepadanya dan berlalu pergi.

Club malam.

"Ini akan sangat membahayakanmu! Sadarlah!" Ujar In woo.

Gyumin pun semakin menenggak minuman beralkohol tinggi tersebut di tangannya.

In woo merebut minuman tersebut.
"Ayo, pergi dari sini!" Menarik lengan Gyumin.

"Kembalikan! Biarkan aku menghabisinya! Aku harus menenggaknya lebih banyak lagi agar aku bisa melupakannya. Berikan!" Gyumin berusaha merebut minuman itu. Tetapi, In woo menepis tangannya.

In woo memanggil waiters.
"Panggilkan wanita penghibur untuknya!" Seru In woo yang terlihat frustrasi melihat tingkah sahabatnya.

Seseorang menghampiri Gyumin.
"Manda mu sudah tiba!" Godanya.

Gyumin menoleh dan melihat ke arah wanita di sampingnya.

"Manda, Sayang. Jangan tinggalkan aku!"

"Iya, Sayang." Wanita tersebut melihat ke arah In woo.
"Hey, kali ini tambahkan bayarannya untukku!" Ujar Soo mi.

Mandalika In 한국KoreaWhere stories live. Discover now