Arabella lalu mengangguk melihat cangkir yang dia persiapkan sudah di ambil oleh semua anggota grupnya.

Kelihatan juga Yeonjun berbaur dengan cepat kepada anggota grupnya, apalagi dia berkata cukup panggil dia Yeonjun, tanpa embel-embel Yang Mulia, karena anggap saja sebagai murid di akademi biasa bukan seorang Putra Mahkota.

Tapi tentu saja itu sulit, Yeonjun itu adalah Pangeran, mana mungkin mereka sembarangan memanggil orang yang akan meneruskan tahta Kerajaan Willowind itu hanya dengan sebatas nama saja.

Soobin menoleh kearah langit yang tertutupi oleh pohon-pohon di sekitarnya, wajarlah mereka itu ada di hutan.

Langit kelihatan masih cerah, bisa dikatakan mungkin saat ini masih sore.

Lalu dia menoleh kearah Yeonjun yang ternyata juga memperhatikan dirinya, Soobin langsung menoleh kearah lain, kenapa juga dia harus bertatapan mata sama cowok itu coba?

Soobin meminum kembali air dari cangkirnya itu sampai habis, dia harus memulihkan mananya kembali selama istirahat ini, semoga saja tidak ada yang tiba-tiba menyerangnya atau menyerang anggota grupnya itu.

"Soobin awas!" teriak Arabella ketika melihat ada panah yang tertuju ke punggung Soobin.

Tapi panah itu langsung terpental ketika Jade langsung mengaktifkan kekuatan perisainya.

Soobin menoleh kearah Jade yang memperhatikannya juga.

"Aku tidak sejahat Luna, kalau kamu berpikir hal seperti itu," ucap Jade yang membuat Soobin cuma bisa menghela nafasnya.

"Terima kasih."

Jade hanya menganggukkan kepalanya, mereka berlima langsung bangkit dari duduknya, lalu melihat kearah satu titik yaitu baru saja ada 5 orang yang muncul dari balik pohon yang tidak jauh dari mereka.

Dan lihat siapa disana? Ada Luna, lalu di grupnya ada Karl juga, wah mereka memang harus menjadi pasangan, karena sama-sama iblis.

Luna memang menolak perjodohannya dengan anggota Abelard yang lain, tapi dia harus menerima Karl yang seorang Abelard juga, soalnya sangat cocok.

"Kekuatan itu dari ketua mereka," ucap Marvin yang menyadari jika ada cowok yang dia kenali.

Yeonjun berjalan paling depan saat ini, dia menyuruh Soobin mundur.

"Kenapa menyuruhku mundur sih?" tanya Soobin yang membuat Yeonjun menoleh sekilas kearahnya.

"Kekuatan kristal mu itu tidak cocok saat ini."

Soobin mengepalkan kedua tangannya, enak aja, kekuatannya itu cocok dengan situasi apapun tau! Apalagi ada Luna, air yang dikeluarkan perempuan itu bahkan bisa dia buat menjadi kristal raksasa.

"Wah Jade, kamu baru saja menyelamatkan, Soobin?" tanya Luna dengan nada mengejek kepada temannya itu.

Lalu Jade yang mendengar itu tersenyum miring.

"Apa yang salah? Lagipula mana mungkin aku membiarkan anggota grupku terluka," balas Jade dengan tenang yang membuat Luna mencak-mencak sendiri.

Luna sudah sadar jika Jade itu beda dari temannya yang lain, cewek itu bertingkah berbeda sekali.

Bahkan saat dia mendorong Soobin dari lantai 3 kelasnya, Jade memilih hanya duduk dan fokus bicara sama murid yang lain.

"Maaf, kami tidak berniat cari masalah."

Yeonjun mengernyitkan alisnya ketika mendengar pernyataan dari ketua grup yang mereka baru temui ini, apa-apaan itu? Padahal Yeonjun sudah siap dengan kekuatannya.

The Forever Ties -yeonbinKde žijí příběhy. Začni objevovat