Lalu mata Soobin melihat kearah Yeonjun yang melipat kedua tangannya ke dada sambil memperhatikan dirinya yang akhirnya terduduk di tanah ketika angin yang membuatnya terbang tadi pelan-pelan memudar.

"Kamu bunuh diri?" tanya Yeonjun yang membuat Soobin lantas langsung menatap tajam cowok tersebut.

Enak saja? Siapa yang bunuh diri coba? Dirinya itu mau di bunuh!

"Menurutmu untuk apa aku berniat mengeluarkan kristal milikku jika aku berniat bunuh diri?"

"Oh salah, mungkin kamu sedang mencari perhatian kepada anak-anak yang ada disini? Berniat mempamerkan kekuatan kristal mu walaupun gagal," balas Yeonjun yang membuat Soobin mengepalkan kedua tangannya dengan ekspresi marah.

Sialan, Putra Mahkota itu seenaknya saja mengejek dirinya, padahal tadi Soobin ada niat untuk berterima kasih ke Yeonjun, tapi setelah mendengar ucapan Yeonjun barusan, dia malah jadi mau mengumpat kepada Yeonjun.

Yeonjun tersenyum kecil sambil berjalan kembali ke tengah lapangan, dia masih harus bertanding setelah keributan tadi.

Sedangkan Soobin menoleh kearah atas, dimana dia bisa melihat ada Luna yang tampak kesal setelah mengetahui jika dirinya baik-baik saja dan tidak terluka sama sekali.

Namun ya memang bajunya jadi basah sih, untungnya dia memiliki baju lain di lokernya, Soobin akan mengganti pakaiannya dulu sebelum kembali ke kelas.

Cewek itu gak akan di balas, tapi saat di camp nanti, Soobin akan membalikkan ucapan cewek itu kepadanya saat itu, dimana dia yang akan buat Luna kesusahan selama di camp.

Sesampainya Soobin di kelas setelah ganti pakaian, dia bisa melihat ada Luna yang sedang di marahi oleh guru di kelas.

"Ya kalau dia mati juga gak akan masalah, lagipula dia hanyalah anak orang miskin," balas Luna saat mendengar ocehan dari gurunya.

Soobin yang baru masuk ke dalam kelas tidak menghiraukan perkataan dari Luna barusan.

"Ibu akan panggil orang tuamu untuk datang dan minta maaf ke Soobin atas kelakuanmu itu."

"Hah? Bangsawan sepertiku minta maaf ke orang miskin?" balas Luna yang tidak terima atas pernyataan dari gurunya tadi.

Mana mau dia buat orang tuanya dan dia harus minta maaf ke Soobin? Cowok itu hanya rakyat jelata biasa.

"Baiklah, tapi kamu akan ibu keluarkan dari daftar camp."

Luna saat mendengar itu langsung melotot, hah? Dia akan di keluarkan dari daftar camp? Camp yang dia inginkan itu? Lalu dia akan dikeluarkan hanya karena dia menolak ucapan dari gurunya?

"Aku akan bawa orang tuaku untuk minta maaf ke orang miskin itu."

"Bagus kalau begitu," balas gurunya yang berjalan pergi dari kelas meninggalkan Luna yang mendengus dengan sebal.

Apalagi dia bisa melihat mata Soobin yang mengejeknya, cowok itu selalu saja beruntung, mulai dari dia jatuh ke bawah, tapi di tolong oleh Yeonjun, lalu hal tadi juga, sialan emang.

Sepertinya Luna bakalan kena sial jika harus berurusan dengan Soobin.

Murid di kelas ini langsung melirik kearah guru yang baru saja datang ke kelas, guru yang lain dari tadi.

Semuanya serentak langsung menghela nafas malas ketika tau pelajaran apa yang harus mereka lakukan sehabis ini.

Apalagi kalau bukan seni berpedang, Soobin baru sekali sih masuk ke kelas itu mengingat dirinya adalah murid pindahan.

Beda dengan anak-anak kelas ini yang sudah malas duluan, apalagi kalau berpedang itu membutuhkan extra tenaga dan mereka bakalan keringetan selama berlatih.

The Forever Ties -yeonbinWhere stories live. Discover now