BAB 1. Perjodohan Dimulai

329 36 13
                                    

Selamat malam. Sudah lama nggak ketemu dan bawa cerita, ya. Kali ini ceritanya agak sedikit random, ya. Semoga menghibur kalian. Untuk yang lainnya aku usahakan akan dicicil juga. Aku akan aktif lagi di Wattpad. 

Buat kalian yang belum follow, jangan lupa follow untuk dapatkan notifikasi, ya. 

Selamat membaca. 

31/01/2024


"Nanti malam kamu harus ketemu sama anak temannya, Mama," Olivia yang sedang duduk di ruang tengah sembari menikmati es krimnya tiba-tiba Arin muncul di sebelahnya. Wanita itu memberitahu kalau Olivia harus bertemu dengan anak temannya.

Olivia ingat, kalau dirincikan. Mungkin ada puluhan pria yang sudah berkenalan dengan Olivia. Jalur dijodohkan oleh mamanya maupun sang kakak.

"Lagi?" tanya Olivia yang sudah muak dengan perjodohan itu.

"Kamu nggak bisa nyari sendiri. Mau nggak mau harus dijodohkan," ucap Arin dengan nada kesal.

Olivia ingat, pria yang masuk ke dalam kriteria sang mama adalah orang yang harus bertanggung jawab dan bisa menjaga Olivia dengan baik. Mulai dari berondong, orang yang lebih dewasa dari Olivia. Bahkan ada yang berstatus duda. Menurut mamanya, Olivia memang harus menikah apa pun alasannya.

Usia 29 tahun, tapi enggan menikah. Salah satu hal yang membuat orang tua dan kakaknya mulai khawatir tentang jodoh. "Aiiiih, terserah Mama saja kalau begitu," ucapnya dengan pasrah.

Lagi pula, mau mencari yang seperti apa pun juga selama niatnya Olivia yang tidak ada. Pasti perjodohan itu akan sia-sia. "Mama ngeri sama kamu, Oliv. Nggak lucu kalau keponakan kamu melangkahi kamu."

Tiba-tiba saja Keyra muncul begitu saja dan melewati mereka berdua. Kali ini Olivia tersadar, Keyra bukan anak kemarin sore. Keponakannya berusia 23 tahun. "Ingat, dia sudah punya pacar. Dia juga akan segera menikah. Kamu mau jadi seorang Nenek di usia yang seperti ini?"

Membayangkannya saja sudah membuatnya bergidik ngeri. Tentu saja tidak ingin menjadi lajang untuk seumur hidupnya. Tapi pria seperti apa yang harus dipercaya oleh Olivia?

Dia sering bertemu dengan pria yang tidak bisa cukup satu wanita. Terkadang dia menyaksikan perselingkuhan di depan matanya.

Dia langsung menampar pipinya ketika dia teringat usia keponakannya yang hanya berjarak enam tahun. Benar kata mamanya. Kalau Keyra menikah, dia akan menjadi seorang nenek di usia tiga puluh tahunan.

"Mama, tapi papa nggak pernah paksa aku buat nikah. Jadi, nggak usah ketemuan sama anak temannya Mama, deh. Nanti aku cari sendiri."

"Kamu nggak bisa dipercaya, Oliv. Lihat saja, kamu di rumah terus setiap hari. Bagaimana mungkin jodoh kamu tiba-tiba muncul kalau kamu sendiri nggak ada usaha?"

"Namanya juga belum ketemu, Ma."

"Karena itu Mama cariin buat kamu. Ingat umur kamu yang udah segitu."

Riko tiba-tiba saja muncul yang baru pulang dari kantornya. Pria itu menghampiri dan seketika Olivia menghampiri. "Pa, aku dipaksa sama Mama untuk kencan buta lagi."

"Ya emang harus kencan buta. Nggak ada yang mau sama kamu kalau makin tua."

Kali ini sang papa tidak ada di pihaknya. Pria itu justru sekongkol dengan Arin untuk mencarikan Olivia jodoh. Dia memang belum kepikiran untuk menikah. Bahkan, dia tidak akan pernah menikah. Di dalam kamusnya, dia tidak akan pernah mau mencari pendamping hidup. Dia bisa melakukan semua pekerjaan sendiri. Dia bisa mencari uang ... di dompet papanya.

Kapan Nikah?Where stories live. Discover now