Heartless || 05

81 5 1
                                    

05 - Kemarahannya

"Nggak usah, banyak omong! Mending cepat ayo pulang, gue udah capek!"

"Ngatur!"

"Suka-suka gue! Lo bandel banget dibilangin!"

"Cewek tapi bacot!"

"Mulut lo kasar an--"

"KAK ARELIOS! TUNGGU!"

Tak tak tak

Gadis mungil nan lucu itu berlari kecil menghampiri dua sejoli yang tengah saling adu argumen di parkiran sekolah. Dengan tangan menenteng jaket berlogo lambang Geng Damianos itu tampak terlihat keren dan mencolok.

"Kak Arel!" Panggil gadis itu yang tak lain adalah Rana.

Huh huh huh

Nafasnya memburu karena berlari ketika tau laki-laki itu akan segera beranjak pergi dengan gadis diboncengnya itu.

"Rana, lo kenapa lari-lari? Kalau lo jatuh, gimana?!" Marah Arel namun dengan nada yang tak kesan kasar, berbeda ketika berbicara dengan Raelyn.

"Maaf, Kak! Aku cuma mau balikin jaket, yang kemarin aku pinjam, nih, udah aku cuci sekalian." Ucapnya sembari menyodorkan jaket itu kepada sang pemilik.

"Ck, itu bisa besok, Na." Jawabnya namun tetap menerima jaket itu.

"Pulang, sama siapa?" Lanjut Arelios.

"Emm, kayanya aku sendiri, Kak, mungkin mau cari taksi atau angkot di halte sana," jawab Rana masih dengan senyum manisnya.

Di sisi lain gadis yang tengah berada di boncengan motor milik Arelios itu, menatap tajam penuh kekesalan kearah gadis yang masih saja mengusik hidupnya itu.

"Gue antar lo pulang,"

"Fuck! What do you mean by that, huh?!" Sentak Raelyn penuh kekesalan.

"Your ears don't hear?! Turun, sekarang! Gue mau antar, Rana!" Sungut Arelios.

"Nggak bisa! Lo masih ada perjanjian ya, sama tante Alesha, kalau lo bakal antar jemput gue pulang! Ah, atau lo mau, gue ngadu ke tante Alesha?" Ucap Raelyn dengan senyum devilnya.

"E-eh, jangan bertengkar, aku bisa pulang sendiri kok, Kak. Kak Arel pulang sama Kak Rae aja," sahut Rana dengan raut wajah merasa bersalah.

"You heard that right, young master Mandratama?" Ujar Raelyn merasa menang.

"Tapi, Na, gue mau an--"

"--Udah Kak Arel, sama Kak Rae aja," potong Rana cepat.

"Ck! Jangan buat gue emosi ya!"

-heartless-

Dug!

"BANGSAT! KAGET, ANJING! Gue kira ketiban uang," teriak Miles menggelegar ketika baru saja Arelios melempar jaket miliknya itu secara tiba-tiba.

"Ck, lebay," sahut Arelios sembari mendudukkan tubuhnya diatas sofa.

Saat ini laki-laki itu berada di markas utama Damianos, mungkin akan bermain game sampai pagi dengan teman-temannya, dikarenakan besok hari Minggu, ia bisa bermain sepuasnya malam ini.

"Bau parfum cewek, menyengat banget anjir! Ini di cuci pakai sabun cuci atau di cuci pakai parfum, huh!" Ucap Miles mengendus-endus jaket miliknya itu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 01 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ARELIOS || Heartless Where stories live. Discover now