• DAMIANOS GENERATION 10 •
Arelios Nathanael Mandratama
Laki-laki si pemilik wajah paling tampan. Ketua Damianos pada Generasi 10 itu mampu membawa Damianos menjadi Geng Motor yang disegani dan selalu membawa kearah kemenangan. Ia bukan laki-laki ya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Emang beritanya bener?"
"Iyalah! Jelas-jelas fotonya udah disebar di grub angkatan!"
"Ternyata dia nggak ada bedanya sama Nyokapnya, pelacur!"
"Pantes aja nggak dianggep sama Arel, dia aja sasimo!"
Tangan Raelyn mengepal kuat ketika beberapa orang mulai membicarakannya. Ia mencoba tak peduli lalu tetap melanjutkan langkahnya. Sial! Rana, nama gadis yang telah menghancurkan image-nya. Lihat saja ia akan memberi pelajaran pada gadis munafik itu!
Tubuh Raelyn refleks terhenti ketika seseorang menghadang langkahnya. Kepalanya mendongak, menatap wajah laki-laki yang terlihat begitu marah dari sorot matanya.
"Ikut gue!" Laki-laki itu yang tak lain adalah Arelios, tunangan Raelyn. Meskipun bertunangan, tetapi pada kenyataannya tidak ada cinta di antara keduanya.
"Lepas! Jangan sentuh gue!" Sentak Raelyn berusaha melepas cengkraman erat pada tangannya.
Arelios tersenyum sinis. "Cih! Disentuh sama cowok lain lo mau, giliran tunangan lo sendiri aja lo nggak mau, murah banget ya lo?" Ujar Arelios pedas.
"Arel baru tau apa gimana sih kalau Raelyn itu sasimo!"
"Lah iya, mau mau aja dia tunangan sama sasimo kaya Raelyn!"
"Kalau gue jadi Arel pasti marah lah, sengajakan ceweknya malah di unboxing cowok lain"
"Jijik asli gue lihat fotonya, mana ceweknya nggak ada nolak sama sekali!"
"Biasa, ngikutin jejak Nyokapnya"
"CUKUP!" Teriak Raelyn nyaring. Mereka terkejut lalu terdiam.
"GUE DIJEBAK! ADA ORANG YANG MAU JATUHIN GUE! GUE BUKAN PELACUR, GUE NGGAK MURAH DAN GUE BUKAN SASIMO!" Lanjut Raelyn dengan nafas memburu.
Matanya menatap sekeliling, lalu berhenti pada Arelios yang tengah menatapnya datar. Matanya menyorot dalam. Seolah mengatakan kepada Arelios lewat tatapannya, bahwa itu tidak seperti yang ia pikirkan, tidak seperti yang teman-temannya pikirkan. Ia dijebak.
"Jangan pernah samakan gue sama Nyokap gue. Gue nggak seperti apa yang kalian bilang! Berhenti sebar hal yang belum pasti kebenarannya!" Ujarnya.
"Terutama lo, urus cewek kesayangan lo itu! Lo nggak tau aja kalau cewek yang lo Ratukan itu, sasimo yang sebenarnya?"
Plak!
"Jaga ucapan lo! Rana itu mahal dia bukan sasimo. Jelas-jelas yang sasimo itu lo! Jangan bawa-bawa Rana!" Sentak Arelios menatap tajam gadis yang tengah memegangi pipinya itu.
"Lo, jahat Rel!"
Setelah mengucapkan kata itu, Raelyn langsung melenggang pergi meninggalkan koridor sekolah. Tangan Arelios mengepal kuat, ia benar-benar membenci suasana ini. Dimana ia tak pernah memikirkan apa yang akan ia perbuat.
