Part 9

4.1K 296 30
                                    

***

Aku merebahkan diriku di kursi apartemen ku dengan lelah.

Setelah berpisah tadi, Lukas langsung mengantar ku pulang.

Kami malah menghabiskan waktu untuk menulis di apartemen ku seharian ini.

Hanya perasaanku saja atau memang aku seperti berharap lebih pada Lukas? Misal, di ajak hang out?

Otak ku agak error hari ini. Mungkin karena lelah menulis.

Tak lama kemudian ponselku berdering. Bisa-bisanya aku lupa menonaktifkan dering ponselku.

Sialan, Bahkan aku baru saja beberapa menit beristirahat.

"Ya, Alex di sini."Ucapku malas

"Hai! Kayla di sini!"Lalu berlanjut suara latar "Juga Julian!"

Aku mendengus sebal. Ada perlu apa lagi kedua manusia itu.

Aku tak akan membiarkan mereka menghancurkan sisa hariku.

"To the point."Ucapku dingin

"Tuhkan, yang, dia marah."Kayla berucap pada Julian.

Aku mendengus sebal. Aku tak marah, hanya kesal.

Tunggu, marah juga kesal itu sama kan?

"Gue matiin ya?"ancam ku.

"Eh tunggu!"

Aku memejamkan mataku malas.

"Gue tau lo marah sama Julian, Tapi jangan sampe gak dateng ya besok? Besok hari penting sahabat lo ini loh, Lex."Ucap Kayla panjang lebar dengan nada memelas.

Aku mengerutkan keningku, "Well, Gue pasti dateng. Gue gak mau kena marah nyokap."Ucapku datar

"Masa lo gak merasa gugup atau spesial atau semacamnya sih? Ini kan acara besar, Lex."

"Kayla, Yang mau kawinan kan bukan gue."Ucapku malas

"Gue benci ah sama lo."

"Memang gue ngarep di sayang sama dia."gumamku pelan.

Kayla mendengus sebal, "Serius dong, Alexa!"

"Ya emangnya gue becanda?"

"Idih, untung lo adek ipar gue, Lex."

"Gak untung tau."

"Alex!"

"Oke-oke. Iya, Gue pasti dateng Kayla."Ucapku menyerah

Aku bergidik ngeri membayangkan Kayla marah. Aku bertaruh kau tak akan mau melihat gadis itu marah.

"Aunty Maura nyuruh lo bawa Lukas, Lex!"

Jantungku rasanya jatuh lalu berhenti berdetak saat ini juga.

Tubuhku membeku.

Mama nyuruh aku bawa Lukas?

"Alex?"

"I-iya? Kok mama nyuruh gue bawa Lukas?"Tanyaku sesantai mugkin.

Aku benar-benar akan membuat Julian mati kutu di tanganku sampai Mama tau Lukas pacar pura-pura ku.

"Aunty Maura tau lo pacaran sama Lukas."

Aku ingin menangis kali ini sangking kesalnya pada Julian. Dia apa-apaan sih!

"Kasih hape lo ke Julian."Ucapku dingin

"Ap-"

"Buruan kasih hape lo ke Julian."

Begin AgainWhere stories live. Discover now