Marlboro-1

9K 328 26
                                    

MARLBORO

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

MARLBORO

Singkat saja, Marlboro merupakan Geng ternama yang didirikan ke-duabelas pemuda yang tak sengaja dipertemukan dalam satu keadaan.

Marlboro, tak memiliki silsilah ketua. Semuanya sama rata tanpa memandang kasta. Tak ada pemimpin namun pertahanannya bisa diacungi jempol.

Marlboro merupakan rumah bagi kita semua, berbagai cerita menyatu disana. Marlboro, tempat ternyaman untuk berkeluh kesah.

Marlboro Gang memiliki 12 Anggota, yaitu : Kiano, Julak, Cigar, Gevan, Arsen, Tejo, Suking, Redos, Eja, Desta, Ibas, Diyas.

Mereka semua memiliki berbagai macam sifat yang berbeda.

MARLBORO-1

"Kenapa lagi tuh anak?," Tanya Gevan sembari mendudukkan dirinya di sebelah Kiano. Netranya menatap wajah lesu temannya yang lain.

"Biasa, galauin Ana. Nyebat, Pan?," Jawab Kiano sembari mengangkat sedikit rokok yang baru saja ia hisap. Gevan mengangguk, menjawab menggunakan kode jari berjumlah satu.

"Nih, dari mana aja lu?," Tanya Kiano sembari menyerahkan sebatang rokok kearah Gevan. Sang Empunya menerima benda tersebut dengan senang hati, mengapit rokok tersebut di kedua belah bibirnya, menyalakan api pada korek kesayangan Kiano kearah benda yang ia apit menggunakan bibir itu.

Gevan menyesap rokok tersebut dengan santai, menghembuskan asapnya dari bagian hidung dan mulut, enaknya. Ia menatap Kiano dengan tatapan santai, "Biasa, Syeira minta anter." Ujarnya singkat.

"Masih ada hubungan?" Tanya Kiano dan setelahnya membuang batang rokoknya yang sudah pendek ke lantai, tak lupa menginjak bekas nikotin tersebut dengan sepatunya.

Gevan terkekeh kecil, "Hubungannya udah gak jelas, mau dikata pacaran juga bukan, cuma deket." Jawabnya santai dengan netra yang menghadap kearah temannya yang sedang galau.

"Eja gak ada kemajuan?" Tanya nya kepada Kiano.

Kiano mengedikkan bahunya. "Setau gua, Eja ngajak balikan Ana, cuma ditolak. Berakhir itu anak galau dah." Penjelasan singkat dari Kiano yang membuat Gevan mengangguk.

"Miris,"

"Si bocah sumatera mana?" Tanya nya sembari menelisik ke semua arah ruangan.

"Belum dateng, masih mojok kali sama cewek barunya."

Gevan kembali mengangguk, membuang sisa rokoknya yang tertinggal setengah ke lantai, tak lupa juga ia menginjak bekas tersebut. Ia bangkit dan berjalan kearah temannya yang tengah bersedih.

Fahreza, panggil saja Eja. Ia melangkah menghampiri Eja yang seolah sudah putus harapan. Duduk di samping kiri Eja, jadi sekarang Eja sedang diapit oleh Gevan dan temen Gevan lainnya yang bernama Tejo.

"Kenapa bre?," Tanya Gevan basa basi.

"Galau," Jawab Eja lesu, Tejo sebagai teman yang baik hanya bisa menepuk punggung temannya seolah menguatkan.

"Gua ada kenalan, mau nyoba?," Tawar Gevan, asli dah Gevan ngerasa miris banget pas liat keadaan Eja sekarang, udah kaya mayat idup.

"Yang gua mau cuma Ana, lu bisa gak bikin dia nerima cinta gua lagi, Pan?," Tanya Eja menatap Gevan dengan segelintir harapan.

Gevan terbatuk canggung, menggaruk belakang tengkuknya bingung, "Gimana ya?, cinta itu gak bisa dipaksa, Ja. Kalo Ana gamau sama lu, masih banyak bocah lain yang sekiranya bisa nerima lu." Hibur Gevan.

"Yang dia mau cuma Ana, Pan." Jawab Tejo. Jujur, Tejo sebenernya kesel sama Eja, udah berkali-kali dibilang kalo Ana itu udah gak ada rasa lagi ke ni anak, tapi tetep bebal dibilangin.

"Yaudah, terus gimana?, jangan gini, Ja. Keadaan lu udah kaya mayat idup aja." Ujar Gevan diselingi candaan.

"Ana itu separuh nafas gua, Pan. Kalo gak sama Ana, gua rasanya mau mati aja." Ujar Eja hiperbola.

Gevan dan Tejo yang mendengarnya hanya mengernyit jijik, alay banget. Kiano yang mendengar sedikit percakapan mereka, dengan gemas bangkit dari duduknya dan melangkah mendekat.

Ia menjitak kepala Eja dengan keras, "Bocah goblok!" Makinya kesal.

"Sono lu ke rumah Ana, bilang kalo lu gak bisa idup tanpa dia. Liat reaksi dia gimana, bakal peduli gak dia sama lu?," Lanjutnya dengan nada yang kesal.

"Gua cinta sama Ana." Lirih Eja.

"Gua tau, kita semua disini tau betapa tololnya lu ngeharepin itu cewek, Ja. Tapi gimana?, seperti apa yang Gevan bilang kalo cinta gak bisa dipaksa." Ujar Kiano namun dengan nada yang sedikit melunak.

"Persetan, No. Gua pengen kaya yang ada di lagunya dewa19, aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku meski kau tak cinta~" Ujar Eja galau yang masih sempet-sempetnya nyanyi. Gevan dan lainnya cuma bisa nahan tawa.

"Terus caranya gimana?" Tanya Tejo dengan polos.

"Perkosa." Jawab Eja santai.

"BOCAH GOBLOK!" Kompak ketiganya.

MARLBORO Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin