CHAPTER 05 : CUPCAKE IN 1927'S : Bertemu

434 57 21
                                    

Alexa membuatkan cupcake yang diminta oleh Talia di dapur mansion salah satu keluarga bangsawan berpengaruh di Jerman

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Alexa membuatkan cupcake yang diminta oleh Talia di dapur mansion salah satu keluarga bangsawan berpengaruh di Jerman. Walaupun usianya terbilang cukup muda dan tidak sekolah, ia masih pandai memasak karena di rumahnya sering membantu ibunya memasak.

"Alexa?" sapa Arnold tiba-tiba datang ke dapur membuat Alexa terjengat kaget. "Astaga! Kau mengageti ku tuan."

Arnold melangkah mendekat kearah Alexa yang akan memanggang adonan. "Sejak kapan kau bisa masuk ke dalam mansion ini?"

"I—itu aku sekarang menjadi pengasuh nona Talia disini," jawab Alexa gugup melihat ketampanan Arnold yang semakin mendekat kearahnya.

"Ah. Kau menjadi pengasuh bocah istimewa disini. Bukan menjadi pelacur salah satu pria disini kan?"

Kepala Alexa menggeleng tidak. "Aku sedang membutuhkan pekerjaan kebetulan aku bertemu dengan ayah Talia yang sedang mencari pengasuh."

"Ayah Talia? Judas?"

"Aku belum tahu namanya tuan."

"Judas ayah angkat Talia." kata Arnold kemudian duduk di salah satu kursi yang ada di dapur, kebetulan di malam hari dapur mansion sudah sepi jadi hanya ada mereka berdua disana. Pelayan yang lain bagian dapur sudah mengambil waktu istirahatnya di pavilliun jadi kesempatan Arnold sekarang.

"Ayah angkat? Bukankah istrinya meninggal?" tanya Alexa penuh ingin tahu sambil menunggu cupcake buatannya matang.

Arnold menepuk bangku disisinya, "Duduklah jika ingin berbagi cerita dengan ku supaya kaki mu tidak pegal berdiri." titahnya membuat Alexa salah tingkah lalu duduk dibangku sebelahnya.

"Istri Judas meninggal enam belas tahun yang lalu sementara Talia itu putri angkat dari kakak perempuannya yang memiliki gangguan kejiwaan sekitar empat tahun yang lalu." cerita Arnold.

Kepala Alexa manggut-manggut paham mendengarkan cerita tersebut. Pantas saja jadi bocah idiot karena ibunya gila, batinnya.

"Lalu sedang membuat apa kau disini tengah malam?" tanya Arnold.

"Cupcake, tuan. Nona Talia terbangun lalu menginginkan cupcake dan tuan Judas menyuruh ku untuk membuatkannya," jawab Alexa.

"Kau bisa membuat kue?"

Alexa menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. "Hobi ku membuat kue tuan karena dulu aku sering membantu ibu ku membuat kue untuk dijual ke pasar-pasar."

"Ah begitu. Bagaimana dengan cupcake jahe? Aku sangat menyukai rasa jahe. Kau bisa membuatnya?" tanya-tanya Arnold.

Kening Alexa mengerut bingung, "Bukankah jahe itu pedas tuan?"

"Iya. Aku menyukai rasanya pedas dan segar."

"Aku akan mencoba membuatnya besok malam." ucap Alexa.

Ting!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 29 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Cupcake in 1927'sWhere stories live. Discover now