Love Me Goodbye

My Mind & Me

Suasana kantor hari ini terlihat sedikit lebih sibuk. Hal itu dikarenakan semua Staff di Max & Co. disibukkan dengan agenda perencanaan Planning Q1 untuk masing-masing divisinya. Begitu juga dengan Jihan, tahun ini ada beberapa target yang diberikan oleh Hasan selaku Chief Operating Officer, sekaligus atasannya itu untuk satu tahun mendatang.

Ditemani dengan rintik hujan di Ibu Kota, para staff Max & Co. itu lebih memilih makan siang di kafetaria kantor daripada harus pergi keluar dan berjibaku dengan kemacetan jalanan.

"Anjir! Mehong banget cuy rate card-nya!" celetuk Lisa dengan raut wajah terkejutnya hingga hampir tersedak kuah seblak jeletot yang ia makan.

Mia, selaku salah satu KOL Specialist yang mengurus hal tersebut hanya menganggukan kepalanya setuju. "Iya, doi kan standard nya udah masuk Asia, Lis. Jadi ya wajar aja sih kalau mahal."

Menduduki salah satu kursi yang kosong di sebelah Lisa, Jihan yang membawa satu nampan penuh pesanannya itu pun menjadi turut penasaran dengan apa yang sedang dibicarakan kedua juniornya.

"Lagi bahas apaan, sih? Seru banget kayaknya?"

"Itu Kak, rate card si Irene Cantika yang jadi Brand Ambassador campaign-nya si Ijo bulan April nanti," jawab Lisa menjelaskan.

Jihan yang sudah mengunyah makanannya itu pun hanya mengangguk-anggukan kepalanya kecil. "Buat project Ramadhan, ya?"

"Iya, Kak," kali ini giliran Mia yang menyahut. "Besok gue mau ada meeting sama dia and manager team nya."

Memilih hanya berdehem dan fokus untuk menghabiskan makan siangnya, Jihan tidak bertanya lagi lebih lanjut setelah mendapatkan jawaban dari Mia. Namun sayangnya, kedua Juniornya itu seakan memaksanya untuk turut ikut terlibat dalam pembahasannya siang hari ini.

"Eh, Mi, gue denger si Irene itu tahun ini mau nikah, ya? Bener nggak sih?"

"Kabar yang gue denger sih gitu," jawabnya dengan mengedikan bahunya ke atas. "Kurang tahu juga sih gue."

Lagi, Lisa hanya menganggukan kepalanya kecil.

"Ini nggak tahu ya, gue dapet bocoran dari salah satu sohib gue yang kerja ditimnya Irene," ucap wanita itu dengan nada sedikit berbisik. "Katanya sih dia hamil duluan sama selingkuhannya yang sekarang jadi calon suaminya."

Ia menjeda sejenak.

"Padahal gue denger waktu itu dia masih pacaran sama pacarnya yang pilot itu. Duh sayangnya gue nggak tahu namanya, mereka low key banget."

Jihan yang masih asik menghabiskan makanannya yang tinggal setengah itu mau tak mau turut menguping. Bagaimana mungkin ia mau acuh? Topik ini secara tak langsung berkaitan dengannya.

Pacar pilot yang dimaksud Lisa itu adalah Juan, laki-laki yang statusnya kini menjadi tunangannya. Hanya saja, Jihan memang tidak terlalu mengumbar ataupun memposting kabar apapun tentang pertunangannya. Jadi ya tidak semua orang di kantor tahu akan hal itu.