RAIN

71 70 18
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Dua tahun berlalu, kedekatan antara Zabiru dan Kavindra semakin menjadi-jadi. Mereka lebih sering menghabiskan waktu bersama sekarang, seperti pulang sekolah bersama, berangkat sekolah bersama, makan di kantin sekolah bersama. Sehingga tidak jarang mereka dianggap menjalin hubungan oleh murid-murid lain. Tetapi saat ini Kavindra sudah lulus dari sana dan sedang berkuliah di universitas luar kota.

“Na menurut gue lo jadian aja sama kak Kavindra” celetuk Naraya sambil memasukkan makanan kedalam mulutnya. Mereka sedang berpiknik dibelakang halaman rumah Salsa saat ini.

“Bener, dilihat lihat kalian serasi banget” sahut Salsa yang sedang berbaring sambil memakan es kacang hijau yang mereka bikin sebelumnya.

“Apaan sih” Zabiru menahan untuk tidak tersenyum, ia merasa sangat malu. Sudah banyak yang menggodanya perihal ia dengan Kavindra, termasuk keluarganya. 

“Dih kalo mau senyum-senyum aja kalik” Salsa merubah posisinya menjadi duduk, ia menyenggol bahu Zabiru. Wajah Zabiru saat ini sudah sangat merah, ia sangat malu sekarang.

“Tapi ya Na, Kavindra itu kan murid pindahan juga. Nah semalem itu gue coba cari tau, ternyata Kavindra itu mantannya yang ngebully lo” Nada bicara Naraya menjadi serius seketika.

“Lo baik-baik aja kan kalo kita bahas 'dia'?” Salsa menatap Zabiru, karena ia takut temannya itu masih berlarut-larut didalam traumanya.

“Gapapa” Zabiru tersenyum meyakinkan kearah Naraya dan Salsa, sekarang Zabiru sudah berdamai dengan traumanya ia sudah menerima masa lalunya yang sangat kelam itu.

“Jadi maksud lo, sebelum pindah kesekolah kita. Dia pernah pacaran sama si Cheyrin?” Salsa menatap penasaran kearah Naraya. Naraya  mengangguk.

“Ya udah si gapapa, itu kan udah masa lalu dia” ucap Zabiru.

“Iya tapi kabarnya Cheyrin masih gamon sama kak Kavind, dan sekarang mereka satu kampus” Naraya benar-benar mengulik informasi tentang Kavindra, ia hanya ingin yahg terbaik untuk sahabatnya itu. Karena orang baik seperti Zabiru berhak untuk bahagia.

“Wah gila, lo tau itu semua dari mana?”

“Ada deh, intel gue banyak disana” Naraya tersenyum bangga setelah menjawab pertanyaan dari Salsa itu.

“Lo harus hati-hati sih Na, ntar takutnya si nenek lampir itu malah nyamperin lo” Ucap Salsa.

“Iya, lagian dianya kan ga ada dikota ini”

RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang