RAIN

75 75 17
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.



Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, Sampai-sampai Zabiru tidak tidur karena terlalu bersemangat. Dengan segera ia turun kelantai bawah untuk sarapan terlebih dahulu, disana sudah terlihat sosok Ryan yang sedang memanggang roti.

“Tumben bangun cepet” Sindir Zabiru, ia membuka kulkas kemudian mengambil sebotol susu lalu menuangkannya kedalam gelas, tak lupa ia juga menuangkan kedalam gelas milik abangnya itu.

“Ye suka-suka gue” Ryan mengenakan sarung tangan untuk memasak, ia mengeluarkan roti dari pemanggangan kemudian mengolesinya dengan selai coklat.

Zabiru dan Ryan duduk di meja makan, mereka makan dengan tenang. Sampai akhirnya ketukan pintu mengalihkan perhatian mereka, Zabiru mengernyit. Siapa orang yang ingin bertamu pada jam segini yang jelas-jelas masih terlalu pagi, sekarang masih jam 04.30 pagi.

“sapa dah?” celetuk Zabiru.

“Bukain sono, gue mau kekamar mandi bentar” Zabiru berjalan menuju kedepan pintu dan membuka pintu tersebut, disana terpampang lah wajah mengesalkan milik Haekal. Tetangga baru Zabiru.

“Lo ngapain pagi-pagi kesini?” Zabiru memperhatikan Haekal dari atas sampai bawah, lelaki itu sudah mengenakan jaket tebal, sarung tangan, celana panjang, kaos kaki. Haekal juga menenteng sebuah sepatu.

“mau minggat lo?” Haekal menampakkan cengirannya kemudian menerobos masuk kedalam rumah Zabiru, ia dengan segera pergi kedapur. Melihat itu Zabiru hanya mendengus kesal, kemudian ia menutup kembali pintu dan menyusul ketempat Haekal berada.

“Buatin roti panggang dong bang” Ucap Haekal kepada Ryan yang baru saja keluar dari kamar mandi.

“Eh lo ternyata, minta Zabiru aja gih. Gue mau ngangkatin barang kemobil dulu, barang lo didepan kan?” Haekal mengangguk. Ryan berlari menaiki anak tangga untuk menurunkan semua barang-barang miliknya dan adiknya, yaitu Zabiru. Mereka sudah menetapkan jam untuk berkumpul yaitu jam 05.00 pagi.

Haekal melihat kearah Zabiru, ia tersenyum lebar. Melihat itu Zabiru memasang wajah judesnya.

“Nape lo senyum-senyum?”

“Buatin roti, gue belom sarapan”

“Makanya sarapan dulu baru kesini!” Zabiru dengan enggan mengeluarkan dua buah roti tawar kemudian memasukkannya kedalam pemanggangan.

“Bang Ryan bilang udah mau pergi, makanya gue buru-buru kesini”

“pergi?, mau kemana lu?”

“Ngedaki lahh”

“Dih yang ngajak lo sape?”

“Bang Ryan, emang nape gue kaga boleh ikut?”

“Engga, nih makan. Ntar Lo pingsan gada yang mau ngangkatin lo” Setelah mengoleskan selai pada roti tersebut, Zabiru menyodorkan roti itu ke Haekal. Setelah itu Zabiru menuangkan susu kedalam gelas dan memberikannya kehadapan Haekal.

RAINWhere stories live. Discover now