Hari ini, dikediaman keluarga Charles, terlihat Kinan dan ketiga anaknya berkumpul disana. Ada hal yang ingin Kinan sampaikan kepada ketiga anaknya sehingga ia meminta ketiga anaknya untuk berkumpul.

"Untuk apa papa mengumpulkan kami bertiga disini?" Pertanyaan itu keluar dari Christy, ia bertanya disaat keheningan terjadi diruangan keluarga, tak ada yang ingin membuka suara terlebih dulu sebelum Christy mempertanyakan hal itu.

Sebelum menjawab pertanyaan Christy, Kinan terlebih dulu menatap anaknya satu persatu yang diakhiri dengan helaan nafasnya.

"Shan, Gre dan kamu, Chris. Kalian bertiga sudah semakin dewasa, sudah bisa menghasilkan uang sendiri dan mungkin juga sebentar lagi kalian akan menikah. Setelah kalian menikah, kalian pasti akan meninggalkan papa dirumah yang sangat besar ini, kalian pasti akan tinggal bersama keluarga kalian nantinya setelah menikah." Kinan berhenti sejenak untuk melihat bagaimana reaksi ketiga anaknya setelah mendengar perkataannya.

"Shan, Gre, Chris, papa minta maaf jika keputusan papa akan mengecewakan kalian atau bahkan membuat kalian marah kepada papa."

"Ijinkan papa untuk menikah lagi, Shan, Gre, Chris." Kinan menatap ketiga anaknya dengan tatapan sendunya. Shani, Gracia dan Christy terkejut mendengar perkataan papa mereka.

"Ehemm," suara deheman itu berasal dari Shani, ia sengaja melakukannya untuk menghilangkan kesunyian yang terjadi diantara ia, kedua adiknya dan juga sang papa.

"Kalau Shani sih, tidak ada masalah pa, jika papa ingin menikah lagi. Shani akan dukung semua keputusan papa, sudah cukup semenjak kepergian mama hidup papa hanya fokus dikami saja, papa tidak pernah memikirkan kebahagiaan atau kesenangan papa semenjak mama pergi, itu semua hanya demi kami. Jika papa ingin menikah lagi, silahkan, asalkan wanita yang menjadi calon istri papa itu dapat menerima kami bertiga." Terang Shani yang diakhiri dengan senyuman di bibirnya. Shani sangat bersyukur memiliki Kinan sebagai papanya, Kinan selalu mengutamakan kepentingan anak-anaknya dibandingkan dengan dirinya sendiri. Dan Shani tidak akan melarang papanya untuk menikah lagi, jika hal itu dapat membahagiakannya.

"Papa tidak pernah mengabaikan kebahagiaan papa, Shan, kebahagiaan papa adalah kalian bertiga. Terimakasih telah mengijinkan papa untuk menikah lagi, kamu tenang saja, wanita yang akan menjadi calon istri papa dan calon mama kalian itu adalah wanita yang baik. Dia pasti menerima kalian bertiga." Ujar Kinan membalas perkataan Shani.

"Iya, pa. Sama-sama. Shani senang mendengarnya jika wanita itu adalah wanita yang baik dan bisa menerima kami bertiga." Setelah mengatakan hal itu, Shani mengalihkan pandangannya kearah kedua adiknya yang hanya diam .

"Gre, Chris, bagaimana dengan kalian, apakah kalian berdua mengijinkan papa untuk menikah lagi?" Shani bertanya kepada kedua adiknya.

"Aku sependapat dengan, Cici. Aku mengijinkan papa untuk menikah lagi,"

"Aku juga, Ci. Asal papa bahagia aku mendukung semua keputusan papa,"

Kinan yang mendengar perkataan kedua anaknya itu pun tersenyum, ia beranjak dari duduknya dan memeluk ketiga anaknya itu.

"Terimakasih, nak."

"Iya, pa. Sama-sama."

Pelukan mereka terlepas dan mereka kembali duduk.

"Sebelum kalian pergi, papa mau ngasih tau jika calon istri papa akan datang nanti malam kesini bersama dengan putri nya."

"Hah!"

"Dia punya anak, pa?" Ketiga kakak beradik itu kompak bertanya.

"Iya, punya. Maaf, ya. Papa nggak ngomong tadi, dia baru lulus kuliah." Jawab Kinan.

GRESHANWhere stories live. Discover now