HUKUMAN

52.5K 801 23
                                    

⚠Happy Reading⚠
[Banyak Typo]

Brak

Shani menjatuhkan Gracia secara kasar ke kasur tempat tidur milik nya, lalu mengambil sebuah borgol dari lemarinya.

"Jangan Shan," ucap Gracia karena Shani memborgol tangan dan kaki nya membentuk huruf x.

"Diam!" Ucap Shani marah karena Gracia terus memberontak.

Gracia yang melihat bahwa amarah telah menguasai Shani, ia tak mengerti kenapa kekasih nya itu marah dan sekarang ia takut.

Setelah selesai memborgol Gracia, Shani naik ke kasur dan menindih Gracia. Ia tersenyum smirk sambil memandangi wajah sang kekasih.

Tangan nya terulur membelai setiap inci wajah Gracia, hingga tanggan nya menyentuh bibir pink menggoda dari Gracia.

Shani mendekat mencium bibir Gracia, bukan seperti sebelum nya, biasa Shani akan memperlakukan Gracia dengan lembut tapi kali ini tidak, ia memperlakukan Gracia dengan kasar. Bukan tanpa alasan ia melakukan seperti itu.

"Enghh ahh."

Desahan pertama lolos dari mulut Gracia, Shani mencium nya dengan brutal, ia hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala nya agar Shani menghentikan ciuman nya, ia hampir kehabisan nafas.

"Huf huf huf." suara nafas yang menderu menyapa indra pendengar Shani, tapi, apa dia peduli? untuk sekarang Shani tak peduli. Ia melanjutkan aktifitas nya mencumbu leher Gracia menjilat,menghisap dan mengigit nya.

"Ahhh Shan." suara desahan itu lagi terdengar, Shani menambah tanda di leher Gracia yang sebelum nya sudah ada tanda.

Shani merobek baju dan bra hitam milik Gracia lalu melemparkan nya secara asal. Pemandangan di depan nya membuat ia semakin marah, terlihat bekas cupang di area dada Gracia.

Tanpa aba-aba tangan Shani meremas kedua payudara milik Gracia secara kasar yang membuat Gracia merintih kesakitan.

"Aws s-sakit Shan."

Shani seakan tuli, ia mulai menjilat, menggulum,menghisap dan mengigit payudara milik Gracia.

Tangan nya meraba perut dan turun ke dalam celana Gracia, hanya meraba lalu melepaskan nya.

Ia lepaskan kuluman nya dan kembali mencium bibir Gracia, ia cium bibir itu sampai bengkak.

Kemudian ia mencium semua area dada Gracia menambah tanda disana.

Plak

Plak

Suara tamparan dari Shani berhasil membuat Gracia meringis bahkan kini mata nya sudah berkaca-kaca. Shani menampar payudara nya sampai merah.

"S-sakit Shan hiks." suara isakan dari Gracia.

"Ini belum seberapa Gre." ucap Shani.

"Bahkan ini masih pemanasan Gre."lanjut nya tersenyum smirk.

Shani membuka ressleting celana nya dan mengeluarkan barang berharga milik nya, panjang, besar dan berurat.

Ia ludahi penis nya dan mengocok nya sebentar, tanpa membuka celana nya ia mengarah kan penis nya ke mulut Gracia.

Borgol yang di tangan dan kaki Gracia sudah ia lepaskan, ia sekarang berdiri di tepi kasur, dengan Gracia yang masih di atas dengan kepala nya dekat dengan Shani, lebih tepat nya penis panjang,besar dan berurat milik nya.

"Suck it! Gracia," perintah Shani mengarahkan penis nya tepat di mulut Gracia, sementara Gracia dia menggeleng tidak mau.

Meski mereka sering berhubungan seks ia tak pernah mau memasukkan penis Shani ke mulut nya, dan hal itu selalu Shani maklumi tapi tidak untuk saat ini.

GRESHANWhere stories live. Discover now