Guru Olahraga

9.4K 358 87
                                    

Happy Reading
Banyak Typo







Shani Indira, guru olahraga baru di sekolah SMA 48. Shania Gracia, salah satu siswa SMA 48 dan Shani lah yang menjadi guru olahraga di kelasnya.

Pagi ini, lebih tepatnya jam 8 terlihat Shani tengah berjalan di koridor sekolah, Shani berjalan menuju kelas MIPA 2 yang di mana kelas itu adalah kelas Gracia. Hari ini Shani akan mengajar di kelas itu.

"Selamat pagi semua." Sapa Shani setelah dirinya memasuki kelas MIPA 2. Semua murid yang tadinya ricuh seketika terdiam, menatap Shani lalu membalas sapaan dari guru olahraga mereka itu.

"Pagi Mis."

"Dipertemuan kita minggu lalu kita sudah membahas teori mengenai permainan bola voli, nah, sekarang, kita akan mempraktekkan apa yang telah kita pelajari itu."

"Semuanya bawa baju olahraga kan?" Ucap Shani dengan suara kuatnya agar seluruh siswa yang ada di kelas itu mendengarnya.

"Bawa Mis." Para murid MIPA 2 menjawab pertanyaan Shani dengan serentak.

"Bagus. Sekarang ganti pakaian kalian, yang cewek di kelas dan yang cowok di kamar mandi. Saya tunggu kalian dalam waktu 10 menit di lapangan, bagi yang terlambat akan saya kasih hukuman push up 5 kali, baik cewek maupun cowok."

"Mengerti!" Ucap Shani dengan tegas.

"Siap, mengerti Mis." Setelah mendapat jawaban dari murid-muridnya, Shani segera keluar dari kelas itu.

"Mis Shani, selain cantik, dia juga tampan ya Gre." Ucap salah satu teman Gracia yang bernama Anin. Gracia yang sedang membuka kancing bajunya menatap malas ke arah temannya itu.

"Tiap hari lo udah bilang begitu ya Nin, gue bosen denger nya. Lagian, kenapa emangnya kalau Mis Shani cantik dan tampan." Tanya Gracia yang jengah dengan temannya itu yang setiap hari memuji kecantikan dan ketampanan Shani.

"Kalau bisa nih, gue mau jadi pacarnya atau istrinya sekalian, gue mau banget Gre."

"Dihh, halu lo ketinggian Nin, umur lo sama Mis Shani aja beda 10 tahun." Ucap Gracia malas.

"Cinta tak memandang umur Gre." Anin tersenyum membayangkan jika dirinya dan Shani menikah.

"Woi, ngapain lo senyum-senyum begitu, lo gila ya." Ucap Gracia tepat di depan wajah Anin. Ia sudah selesai berganti pakaian.

"Sialan lo Gre, jingong lo kena ke wajah gue sat." Anin mengusap kasar wajahnya yang sedikit basah karena terkena air liur Gracia.

"Gue sengaja lakuin itu, biar lo sadar. Mis Shani mana mau sama manusia bentukannya kek lo." Ucap Gracia membuat Anin menatap tajam kearahnya, bukannya takut, Gracia malah terkekeh melihat wajah temannya itu.

"Wajah lo nggak ada serem-seremnya, cepetan sono lo ganti baju nanti kita telat."

.
.
.

Di lapangan, lebih tepatnya di lapangan bola voli sudah terlihat anak-anak kelas MIPA 2 berbaris dengan rapi.

"Vino, pimpin pemanasan." Ucap Shani memanggil salah satu murid laki-laki yang ada di kelas MIPA 2 itu.

Di saat tengah memperhatikan para muridnya melakukan pemanasan, tiba-tiba seorang wanita dewasa yang berstatus guru disekolah itu menghampiri Shani.

"Pagi Bu Shani." Sapa sang guru itu menyapa Shani.

"Pagi Bu Sisca, ada yang bisa saya bantu?" Tanya Shani setelah menyapa guru yang menghampiri dan menyapa dirinya.

GRESHANWhere stories live. Discover now