Bondan mendayung sampan memutar arah balik ke tempat semula. Menjadi kaki tangan dari seorang Romeo Almahera memang harus serba bisa. Tidak cukup hanya mumpuni di bidang administrasi saja. Sebab Romeo akan selalu menitah di luar nalarnya. Seperti sekarang contohnya.

Bondan seperti pemandu wisata dari pasangan yang tengah berupaya mesra. Sial.

"Hati-hati sayang." Romeo membantu Evelyn untuk beranjak dari perahu kala mereka telah menepi. Romeo bangkit lebih dulu, disusul Evelyn dan barulah Bondan yang selalu menjadi bagian paling belakang.

"Bondan," panggil Evelyn.

Bondan yang baru saja naik ke permukaan menoleh. "Iya, Nyonya?"

Evelyn menatap Bondan lamat-lamat. Dari gurat lelah pria itu yang lebih kentara dibanding suaminya, Evelyn menjadi merasa bersalah. "Terima kasih dan maaf," ucapnya.

Bondan mengerutkan keningnya bingung, ia melirik ke arah Romeo kilas meminta jawaban. Namun pria itu juga diam seakan juga tak paham.

"Maaf untuk apa, Nyonya?" Sahut Bondan balik bertanya.

"Karena aku sudah merepotkanmu."

Mendengar itu, Bondan tersenyum. Ah, ia kira apa. "Itu sudah menjadi tugas saya, Nyonya. Kenyamanan dan keamanan anda adalah priotitas bagi kita semua," sahut Bondan sedikit membungkuk sopan.

Sejenak Evelyn terdiam. Sebegitunya kah?

"Itu sudah tugasnya, sayang." Romeo angkat suara, membuat Evelyn menoleh ke arahnya. "Jadi kau tidak perlu merasa bersalah."

"Benar, Nyonya," Bondan ikut menimpali.

"Tapi Bondan terlihat lelah sekali. Pasti dia jarang beristirahat, Meo."

"Wajar sayang, pekerjaan kantor sedang banyak sekarang."

"Itu karena kau melimpahkan semua pekerjaan  padanya, kan?"

"Ya karena aku sedang cuti untuk menemanimu sampai melahirkan, dan hanya Bondan yang bisa aku percaya untuk menggantikanku mengurus semua pekerjaanku."

"Lalu kenapa kau tidak memberikan kebijakan untuknya? Setidaknya berikan Bondan cuti beberapa hari, dia juga harus mengurus dirinya dan istrinya di rumah."

"Tuan---Nyonya?" Bondan menatap ke arah pasangan suami istri itu bergantian. Ia kebingungan sekarang. Sepertinya pembahasan ini akan panjang. Dan sialnya, topik perdebatan majikannya ini adalah dirinya. "Saya tidak apa-apa, Nyonya. Jadi anda tidak perlu khawatir."

Sungguh Bondan was-was sekarang. Terlebih saat mendapat tatapan tak bersahabat dari sang majikan.

"Dengar kan, sayang? Dia tidak keberatan."

"Itu karena kau membuatnya takut, Meo."

"Aku tak melakukan apapun." Romeo membela dirinya. "Jangan menuduh. Jangan terlalu sering berpikir negatif tentangku."

Evelyn memejam sambil mendengus. "Terserah!" Setelahnya Evelyn berlalu begitu saja meninggalkan Romeo yang mengerutkan keningnya.

"Evelyn!"

"Evelyn!"

Tak menyahut, Evelyn berjalan begitu saja mengabaikan Romeo. Kontan hal itu membuat Romeo mendengus. Dalam hati ia terus berusaha mencharger kesabaran untuk Evelynnya.

Romeo AlmaheraWhere stories live. Discover now