37

20.9K 1.4K 1.1K
                                    

ROMEO UPDATE🦋
HAPPY READING!

1k vote - 1k komen for the next chapter

••••

Ada debar dalam dada Romeo. Perasaan hangat diliputi senang pun terasa kala tindakan Evelyn yang begitu sederhana namun berhasil memberikan afeksi luar biasa padanya.

Pukul satu kala itu sangat berharga bagi Romeo. Dia yang dulunya--sebelum mengenal Evelyn-- begitu baik mengolah emosi, bersikap tenang dan tidak suka terlalu banyak bicara, kini berubah begitu cepatnya.

Sosok perempuan cantik yang kini tengah ia dengan dan cumbu ini adalah satu-satunya perempuan yang berhasil membuatnya rela merendahkan harga dirinya, mengemis cinta, dan meminta kehadiran untuk sudi membersamainya.

Romeo mengusap belakang kepala Evelyn kala perempuan itu menjatuhkan kepalanya di dada usai cumbuan mereka. "Sudah puas? Mau masuk sekarang?" Bujuk Romeo lembut.

Bukan tanpa alasan ia berkata demikian, sebab pipi Evelyn yang terasa dingin kala disentuh membuat Romeo khawatir. Ia tidak mau kesayangannya berakhir sakit. Jadi, membujuk Evelyn untuk kembali masuk ke dalam mansion adalah pilihan terbaik.

Evelyn menggeleng dalam pelukan. "Masih mau di sini, masih mau naik perahu. Kau tidak suka ya?"

Romeo tersenyum tipis mendapati rengekan manja Evelyn. "Iya sayang, aku mengerti. Aku suka, apapun itu jika dilakukan bersama denganmu aku akan menyukainya. Tapi kau sedang hamil sayang, selain dirimu ada bayi kita juga yang harus kau dan aku pikirkan kesehatannya."

Mendengar itu, Evelyn melepaskan pelukannya. Ia menunduk mengusap perutnya. Dalam hati, ia membenarkan kalimat Romeo barusan.

"Aku juga belum beristirahat, sayang. Kepalaku sedikit pusing karena efek alkohol tadi. Aku hanya takut nanti tidak bisa menjagamu dengan baik."

Evelyn menaikan kepalanya menatap wajah Romeo yang terlihat lelah. Benar, mata pria itu terlihat semakin memerah. Jika diingat-ingat Romeo memang belum tidur. Berbeda dengannya yang baru terjaga tadi.

"Lain waktu kita bisa melakukannya lagi. Okay? Untuk malam ini cukup sampai di sini. Bondan juga mau ada urusan, sayang," tutur Romeo, ia melirik ke arah Bondan memberikan kode pada pria itu lewat tatapan. "Iya kan, Bondan?"

"I-iya, benar."

Evelyn sedikit memutar tubuhnya menatap Bondan. Sama. Bondan juga terlihat lelahnya.

Ekspresi Evelyn berubah sendu kala merasa banyak orang yang ia repotkan perkara keinginannya ini. Terlebih saat melihat Bondan ia jadi teringat sahabatnya-- Naomi. Pasti perempuan itu juga sama sepertinya yang akan melewati banyak masa keinginan dalam kehamilan. Dan jika Bondan terus-terusan di sini, siapa yang akan menjaga Naomi di sana?

Astaga. Kenapa dia egois sekali?

Dengan rasa bersalah Evelyn mengangguk. "Iya, Meo. Kita masuk," katanya pada Romeo, setuju untuk menyudahi sesi ini dan masuk ke mansion.

Romeo mengangguk, ia kembali membawa Evelyn dalam dekapan seraya berkata, "Bondan, menepi sekarang."

"Baik, Tuan."

Romeo AlmaheraWhere stories live. Discover now