21

31.1K 1.9K 687
                                    

ROMEO UPDATE🦋
HAPPY READING!

• 700 vote - 650 komen for the next chapter •

•••

Evelyn duduk menunggu Romeo di kursi luar sebuah kedai kopi yang berdiri di dekat pantai. Menunggu pria itu yang entah kemana. Katanya sebentar. Tapi sudah lima belas menit pria itu masih belum memunculkan batang hidungnya.

Beruntung ia sudah berganti pakaian setelah tadi basah kuyup karena Romeo menciumnya tiba-tiba dan menenggelamkan kepalanya dengan ciuman yang masih berlanjut di dalam air. Jika tidak, ia mungkin akan mati kedinginan sekarang.

"Evelyn?"

Lamunan Evelyn pecah. Gadis itu menoleh seketika kala ada seseorang yang memanggil namanya. Seorang pria yang kini nampak mengulas senyum ke arahnya.

"Tidak menyangka kita bertemu di sini," katanya menatap Evelyn banyak makna.

Sedang Evelyn terdiam dibuatnya. Menatap pria itu dengan pandangan tak terbaca, lalu tak lama ia langsung mengalihkan perhatiannya. Membuang pandangannya memutus tatapan mereka.

Tanpa menjawab, Evelyn memilih untuk diam dengan mengaduk-aduk gelas jusnya dengan sedotan. Sesekali meminumnya. Ia seberusaha mungkin mengalihkan dirinya dari pria itu.

Melihat tingkah Evelyn, pria itu hanya tertawa pelan. Ia tidak kaget dengan sikap Evelyn yang sekarang terhadapnya. "Boleh aku duduk?"

"Tidak."

Jawaban itu adalah penolakan. Namun, pria itu malah tetap duduk menempati kursi kosong itu. Seakan Evelyn menjawab sebaliknya.

Melihat itu, Evelyn hanya bisa membuang nafasnya. Ia berharap, Romeo tidak segera datang. Atau semua akan kacau dibuatnya.

"Bagaimana kabarmu? Kulihat kau sekarang semakin baik dan—," Pria itu menggantungkan ucapannya, menatap Evelyn dengan senyum tipis kepunyaannya. "Cantik."

Evelyn mengepalkan tangannya di bawah meja. Menahan diri untuk tidak memberikan ekspresi apapun. Menahan diri untuk tidak merespon apapun. Menahan diri untuk tidak bertanya apapun. Menanyakan sebuah pertanyaan yang tersimpan di kepala nyaris setahun lamanya.

"Tadinya aku sangat kesal kapda Ibuku yang memaksaku untuk ikut ke Barcelona dalam perjalanan bisnisnya. Tapi ternyata, kita di pertemukan di sini, setelah tujuh bulan lamanya tidak bertemu."

Evelyn memejamkan matanya. "Oh."

Pria itu terkekeh mendengar jawaban Evelyn. "Kau ke sini sama siapa? Naomi atau— nenekmu?"

Bola mata Evelyn akhirnya bergerak ke arah pria itu. Membalas tatap matanya membuat pria itu kembali mengulum senyumnya. Lebih halus, hangat dan penuh makna.

"Akhirnya kau—,"

"Bisa kau pergi sekarang, Kinan?"

Pria bernama Kinan itu terdiam beberapa saat.

"Aku hanya ingin menyapamu. Apa itu salah?" Katanya, terkekeh pelan sedikit kaget dengan ucapan bernada pengusiran dari Evelyn barusan.

Romeo AlmaheraWhere stories live. Discover now